Kemenristekdikti Dorong Pemangkasan Regulasi Pengembangan Teknologi Baru

top banner

BANDUNG, NAWACITA – Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Jumain Appe menilai regulasi standarisasi dan sertifikasi kerap menghambat inovator dalam mengembangkan teknologi baru. Pasalnya, regulasi tersebut membuat proses pegembangan teknologi cukup panjang.

Jumain mengatakan selain membutuhkan proses panjang, regulasi yang ada saat ini juga menjadi kendala inovator untuk bekerjasama dengan industri. Padahal, kata dia, langkah itu sangat dibutuhkan untuk pengembangan teknologi baru.

“Nah untuk itu kami dorong kementerian lain mempersingkat proses regulasi itu. Karena ini sangat penting,” kata Jumain kepada wartawan di Aula Barat ITB, Kota Bandung, Senin (22/8/2016).

Di bidang pertanian misalnya, kata Jumain, bibit unggul hasil pengembangan teknologi jarang sekali bisa sampai ke petani. Hal itu disebabkan adanya regulasi yang mengharuskan semua bibit memiliki sertifikasi dan standarisasi. Selain itu, bibit yang akan digunakan para petani harus menjalani ujicoba selama delapan musim.

“Hal-hal yang seperti ini seharusnya tidak ada. Belum lagi hanya ada satu perusahaan yang bisa mengedarkan bibit itu. Kenapa kita tidak memberikan kewenangan masyarakat yang ada di bawah untuk bisa mengembangkan bibit itu. Kalau begitu harga beras mahal, karena sistem logistik itu panjang dan banyak aturan yang harus dilewati,” tutur Jumain.

Menurutnya pemangkasan regulasi yang panjang itu bisa memberikan iklim persaingan yang kondusif, mempercepat teknologi yang dihasilkan lembaga penelitian dan pengembangan, dan hasil inovasi perguruan tinggi bisa digunakan industri dalam negeri.

“Standarisasi itu sebagian besar diadopsi untuk industri luar negeri sehingga yang untung itu industri luar negeri juga. Sementara hasil inovasi dari kita sendiri tidak bisa dipakai,” ujar dia. Sumber : detik.com

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here