Nawacita.co – Menurut studi yang telah berlangsung selama 1,5 tahun terhadap 26 pasangan orangtua-anak menganjurkan bahwa mainan tradisional seperti buku dan puzzle lebih ampuh dalam menstimulasi kemampuan bicara anak di usia 10 hingga 16 bulan.
Peneliti meminta pasangan orangtua-anak (bayi berusia 10 hingga 16 bulan) untuk bermain bersama selama 215 menit selama tiga hari dengan aktivitas yang berbeda-beda.
Para responden diminta untuk mengikuti tiga bagian permainan, masing-masing 30 menit. Bagian pertama, bermain dengan buku. Bagian ke-dua, bermain dengan puzzle. Bagian ke-tiga, bermain dengan alat-alat eletronik, seperti handphone dan tablet.
Permainan elektronik dan handphone yang disediakan memiliki tombol, bunyi, dan sinar warna-warni. Lalu, permainan puzzle terdiri dari, puzzle kayu dengan ragam ukuran dan huruf-huruf. Kemudian, lima buku mengenai hewan, warna, serta bentuk bangunan.
Ternyata, permainan tradisional seperti buku dan puzzle, memberikan respon paling positif terkait kemampuan berbicara anak. Pasalnya, dua permainan tersebut menciptakan komunikasi antara ayah, ibu, dan anak.
Komunikasi lebih mengarah pada komunikasi nama-nama hewan, pengenalan warna, dan bangunan.
Studi menyimpulkan bahwa permainan tradisional memproduksi kosa kata konsisten yang mampu diingat oleh anak-anak.
Sebaliknya, handphone dan tablet membuat anak hanya terkesima pada permainan dan warna tanpa merangsang kemampuan anak untuk berbicara.
Seperti dikutip MedicineModern, peneliti juga menemukan bahwa saat sesi bermain handphone dan tablet bersama orangtua-anak, tidak ada komunikasi signifikan sehingga tidak menstimulasi memori anak untuk mengingat kosa kata.
sumber : kompas.com