Niniek Henny Tekankan Pentingnya Implementasi Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam Kehidupan Masyarakat

Surabaya, Nawacita | Ketua Umum Gerakan Nasional Indonesia Bersatu (Ganesa), Niniek Henny, menekankan pentingnya sosialisasi penguatan implementasi Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan masyarakat.

“Indonesia terdiri atas berbagai suku, agama, ras, dan budaya. Apalagi Indonesia memiliki kurang lebih 1.340 suku bangsa dan kurang lebih 718 bahasa daerah dan terdiri atas 17.504 pulau,” ucap Niniek, Kamis (6/11/2025).

Dengan begitu banyaknya keberagaman, bagi Niniek Indonesia saat ini memiliki tantangan di era globalisasi dan media sosial yang sering memicu perpecahan dan intoleransi.

“Diperlukan penguatan nilai-nilai Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pedoman kehidupan berbangsa,” ujarnya.

Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya toleransi dan keberagaman serta menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari juga menjadi hal penting.

Baca Juga: Tingginya Intoleransi di Indonesia, Ketum Ganesa Dorong Adanya Kegiatan Lintas Iman

“Hal itu dibutuhkan untuk memperkuat rasa persaudaraan dan semangat kebangsaan di tengah perbedaan,” tuturnya.

Niniek juga menyoroti Bhinneka Tunggal Ika yang bermakna “Berbeda-beda tetapi tetap satu.” sebagai hal penting yang harus digaungkan pada masyarakat.

“Bhinneka Tunggal Ika merupakan wujud nyata yang menjadi dasar dalam kebersamaan, gotong royong, dan saling menghormati antar warga negara,” ungkapnya.

Ia menekankan nilai-Nilai utama toleransi dan keberagaman, seperti menghargai perbedaan keyakinan dan pandangan. Serta mengutamakan dialog dan musyawarah untuk menyelesaikan perbedaan.

“Menolak ujaran kebencian, diskriminasi, dan kekerasan. Serta mengembangkan sikap empati dan solidaritas antar sesama. Dengan begitu masyarakat akan menjadikan perbedaan sebagai kekayaan budaya, bukan sumber konflik,” katanya.

Baca Juga: Yordan Batara-Goa Tekankan Pentingnya Pengajaran Pancasila Bagi Generasi Muda

Niniek juga berharap integrasi nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan yang juga didukung oleh kegiatan pembinaan karakter di sekolah dan masyarakat, juga harus menjadi perhatian pemerintah.

“Program lintas agama dan budaya yang memperkuat dialog antar umat, yang didukung pengawasan terhadap ujaran kebencian di media sosial harus dilakukan pemerintah,” ungkapnya.

Menurutnya meningkatnya polarisasi sosial, politik, dan penyebaran hoaks dan intoleransi melalui media digital, menjadi hal yang harus diantisipasi oleh pemerintah saat ini, sebab Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika semakin tidak menjadi dasar masyarakat dalam hidup sehari-hari.

“Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika harus menjadi fondasi moral dan spiritual untuk membangun kehidupan yang damai dan harmonis di tengah masyarakat yang penuh keberagaman,” pungkasnya.

Reporter : Rovallgio