Surabaya, Nawacita.co – Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menegaskan pentingnya refleksi perjuangan bangsa-bangsa Asia-Afrika dalam memperjuangkan kemerdekaan dan kedaulatan, sehingga negara memiliki kedudukan setara di dunia internasional.
Itu disampaikan Megawati dalam peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) yang digelar di Museum Bung Karno, Kompleks Makam Bung Karno, Kota Blitar, Sabtu (1/11/2025).
Pada kesempatan tersebut, Megawati mengkritik sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dianggapnya kuno, dikarenakan hanya sejumlah negara yang berhak memiliki hak veto.
Negara yang memiliki hak veto di antaranya Amerika Serikat, Tiongkok, Rusia, Inggris, dan Prancis.
“PBB itu kuno. Karena yang memiliki hak veto hanya beberapa negara saja. Seharusnya semua negara anggota punya hak dan peran yang sama,” tegas Megawati.
Baca Juga: Ikuti Megawati, PDI-P Surabaya Gelar Rangkaian Acara Peringati HUT RI ke 80
Menurut dia hak veto merupakan bentuk kesetaraan antar bangsa yang diperjuangkan melalui Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung belum terwujud.
“Tata pikirnya harus diubah. Jangan sampai dunia masih dijajah oleh sistem yang timpang. Dulu Indonesia dijajah tiga setengah abad, dan kini jangan sampai dijajah dalam bentuk baru, lewat ketimpangan global,” jelas Megawati.
Presiden RI ke-5 tersebut menilai Indonesia harus berani menjadi pelopor di dunia internasional dalam menghadapi politik internasional yang belum adil dan merata.
Acara tersebut dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya Puti Guntur Soekarno, Romy Soekarno, Hasto Kristiyanto, Connie Rahakundini Bakrie, dan jajaran fungsionaris DPP, DPD, dan DPC PDI Perjuangan se-Jawa Timur.
Selain itu hadir pula sejumlah akademisi, rektor perguruan tinggi, Bupati dan Wakil Bupati Blitar, serta perwakilan negara sahabat.
Reporter : Rovallgio
