Data dan Fakta: Lonjakan Penumpang di Terminal Purabaya Selama Libur Isra’ Mikraj dan Imlek
Surabaya, Nawacita – Libur Isra’ Mikraj dan Tahun Baru Imlek yang berlangsung selama 5 hari dari tanggal 25 Januari 2025 hingga 29 Januari 2025 masyarakat berbondong-bondong mendatangi transportasi umum untuk bepergian. Transportasi Bus salah satu pilihan masyarakat untuk berlibur atau mudik menikmati liburan di kampung halaman.
Humas Terminal Tipe A Purabaya, Ilham Brillian memaparkan jumlah penumpang Purabaya selama libur Isra’ Mikraj dan Tahun Baru Imlek. “Data produksi per tanggal 25-29 Januar 2025
Penumpang Datang : 56.117 Penumpang Berangkat : 107.898,” paparnya saat ditemui Nawacita.co di Terminal Tipe A Purabaya, Kamis (30/1/2025).
Baca Juga: Komisi D DPRD Jatim Ingatkan Pemprov Jamin Kenyamanan Libur Imlek
“Dengan puncak kedatangan penumpang pada Sabtu (25/1/2025), yang mencapai 36.000 penumpang datang dan berangkat di Terminal Tipe A Purabaya,” tambah Brillian.
Selain itu, Brillian juga mengungkapkan pada libur Isra’ Mikraj dan Tahun Baru Imlek 2025 itu penumpang memadati jalur Shelter arah Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, dan Bojonegoro.
Brillian menceritakan, walaupun disaat libur Isra’ Mikraj dan Tahun Baru Imlek curah hujan cukup tinggi di setiap wilayah Jawa Timur, penumpukan penumpang tidak sampai terjadi di Terminal Tipe A Purabaya.
“Ada beberapa titik banjir disekitar Terminal Purabaya dan mengakibatkan macet, jadi mengakibatkan kedatangan Bus terlambat.” papar Humas Terminal Tipe A Purabaya.
Baca Juga: Tips Terhindar Dari Calo di Terminal Purabaya Surabaya
Brillian menambahkan bahwa kejadian tersebut tidak sampai mengakibatkan penumpukan penumpang. Ia juga mengungkapkan, jika dibandingkan dengan liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) penumpang mengalami penurunan 39 persen.
“Walaupun libur panjang tersebut berdekatan, untuk Nataru sendiri periode liburnya bisa mencapai dua minggu. Sedangkan liburan Isra’ Mikraj dan Tahun Baru Imlek berlangsung 5 hari,” ungkapnya.
Terminal Purabaya merupakan tujuan utama masyarakat Jawa Timur yang ingin meninggalkan Surabaya atau Sidoarjo. Dan masyarakat daerah Jawa Timur hingga luar Jatim yang ingin berkunjung ke Kota Surabaya dan Sidoarjo. (Al)
