KPU Sumenep Tekankan Paslon FAHAM dan FINAL Hindari Politik Pecah Belah Masyarakat

Sumenep, Nawacita | KPU Kabupaten Sumenep menekankan masing-masing Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Pilkada 2024 Sumenep menghindari politik memecah belah masyarakat.

“Saya kira hal-hal yang membuat terpecah belahnya masyarakat Sumenep, ayo dihindari,” pesan Ketua Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM KPU Sumenep Mukhlis Imam saat ditemui, Selasa, 12 November 2024.

Pasalnya, Mukhlis menilai, kedua paslon merupakan figur pesantren, sehingga tidak patut manakala menggunakan cara-cara yang dapat merusak kerukunan dan kedamaian masyarakat.

“Karena kedua paslon adalah orang yang sangat dihormati di Sumenep,” kata Mukhlis.

Beruntungnya, kata Mukhlis, hingga kini belum ditemukan kampanye negatif dan bar-bar di tengah masyarakat Sumenep.

Baca Juga: KPU Segera Intruksikan Daerah Keluarkan Surat Keputusan Libur Pilkada

“Hingga saat ini, Alhamdulillah, masa kampanye ini mereka lalui sangat luar biasa, mereka hanya turun ke bawah biar masyarakat melek dengan politik kekinian,” tambahnya.

KPU Sumenep selama masa kampanye, lanjut Mukhlis, selalu menekankan kedua paslon agar menunjukkan pesan damai dan rukun serta sportifitas kepada masyarakat.

“Kami mengajak kedua paslon berangkulan dan berjabat tangan, ini supaya apa, biar masyarakat melihat calon pemimpin mereka aman dan damai,” imbuhnya.

Sementara itu, Mukhlis mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan Pilkada 2024 yang aman dan damai.

Baca Juga: KPU Jatim Mantapkan Persiapan Debat Kedua, Fokus pada Tata Kelola Pemerintahan dan Netralitas ASN

“Ayo sama-sama kita sukseskan Pilkada serentak ini dengan kondusif dan ciptakan kondisi Sumenep semakin baik,” pungkas Mukhlis.

Seperti diketahui, Pilkada serentak 2024 di Kabupaten Sumenep diikuti oleh dua paslon.

Paslon pertama adalah Achmad Fauzi Wongsojudo dan KH. Imam Hasyim (FAHAM) yang didukung delapan partai, yaitu PDI Perjuangan, PKB, Gerindra, NasDem, PKS, Hanura, PAN, dan Demokrat.

Adapun paslon kedua, yakni KH. Ali Fikri dan KH. Muh. Unais Ali Hisyam (FINAL) yang didukung dua partai, PPP dan PSI.