SURABAYA, Nawacita – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya untuk mengatasi udara ketika memasuki musim penghujan. Salah satunya dengan cara membuat saluran dan penyeberangan (sodetan) di 55 titik di seluruh wilayah Kota Pahlawan.
Menurut Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saluran dan sodetan itu tidak akan berfungsi maksimal ketika masih ada saluran yang memadai. Jika masih seperti itu, maka kawasan perkampungan rumah kavling dan perumahan akan terjadi ketika curah hujan sedang tinggi.
“Saya berharap, setiap ada warga yang membangun rumah, seperti di tanah kavling itu, minimal bikin saluran lebarnya 80 cm yang terkoneksi dengan rumah lainnya. Jangan sampai tinggi – tinggian rumahnya, nanti kalau banjir, laporan ke pemkot. Yo remek,” pesan Wali Kota Eri Cahyadi, Kamis 13 Oktober 2022.
Baca Juga :Ingin Pelayanan Berhenti di Kelurahan, Wali Kota Eri Rotasi 320 Pejabat Pemkot Surabaya
Wali Kota Eri Cahyadi mengungkapkan, sampai saat ini masih banyak rumah kavling dan perumahan yang dibangun tanpa memperhatikan saluran, tak heran banyak warga yang mengeluhkan adanya genangan. “Karena hal tersebut, membuat pemkot kesulitan membuatkan uditch salurannya. Ini banyak (yang seperti itu), kita kerjakan sekalian salurannya,” tegas Wali Kota Eri.
Saat ini, ada beberapa titik yang dikerjakan dan menjadi fokus Pemkot Surabaya. Salah satunya ada saluran di kawasan Simowau yang nantinya dialirkan menuju ke saluran Menanggal kemudian ditarik ke arah sungai Kalimas. Selain itu ada juga saluran yang ditujukan ke kawasan Jembatan Petekan mengarah ke Tanjung Perak.
Baca Juga : Dukung Migrasi TV Analog ke Digital, Pemkot Surabaya Bantu Percepatan Pembagian 10 Ribu STB Gratis
“Jadi nantinya anggaran drainase tahun 2023 itu ada yang difokuskan untuk pengerjaan beberapa titik saluran dan sodetan serta saluran kecil yang ada di perkampungan. Diharapkan pada 2022 – 2023 genangan di beberapa titik diharapkan hilang hingga seterusnya,” pungkas Wali Kota Eri.


