DJKI Tegaskan Inovasi Tanpa Manfaat Ekonomi Tak Berdampak, Kampus Wajib Loyal
Surabaya, Nawacita.co – Tidak banyak yang menyadari bahwa ide adalah sesuatu yang lahir dari kreativitas dan inovasi yang bisa menjadi aset yang bernilai ekonomi tinggi. Ide-ide tersebut bisa diwujudkan dan dilindungi secara hukum melalui sistem Kekayaan Intelektual (KI).
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI berkolaborasi dengan Petra Christian University (PCU) dalam sebuah acara penting kuliah umum, “Dari Ide menjadi Aset: Kekayaan Umum Intelektual Sebagai Penumpang Inovasi dan Kewirausahaan bagi Dosen dan Mahasiswa”.
Kuliah tamu tersebut digelar pada Rabu (25/6/2025), di Ruang Konferensi Matthew, Gedung W lantai 10, kampus PCU. Dengan narasumber Dirjen Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum RI, Razilu.
“Kalau inovasi tidak bisa diperdagangkan atau tidak membawa manfaat ekonomi, maka nilainya menjadi kecil, bahkan bisa tidak berdampak apa-apa,” ungkap Razilu.
Ia menyarankan agar setiap fakultas atau jurusan menempatkan perwakilan di Sentra KI, agar proses pendampingan dan pengelolaan kekayaan intelektual lebih efektif dan inklusif.
Baca Juga: PCU Pamerkan Ratusan Karya Desain Interior To Infinity and Beyond di IDE+ 2025
Tak kalah penting, ia mengingatkan bahwa karya yang diciptakan di lingkungan kampus, menggunakan fasilitas kampus, maka secara hukum hak kepemilikannya adalah milik institusi.
“Kalau dosen mendaftarkan atas nama pribadi tanpa melibatkan universitas, maka itu bukan hanya tidak etis, tetapi juga melanggar aturan hukum,” tandasnya.
Di akhir kuliah umum, Razilu menegaskan pentingnya loyalitas dosen dan mahasiswa kepada institusi. “Kalau Anda bangga menjadi bagian dari Petra, maka daftarkan hak cipta atas nama universitas. Jangan egois. KI adalah kebanggaan bersama, bukan milik pribadi,” ujarnya.
Forum ini menjadi refleksi dan langkah maju bagi Universitas Kristen Petra untuk tidak hanya menjadi pusat ilmu pengetahuan, tetapi juga inkubator inovasi dan pusat lahirnya aset ekonomi berbasis intelektual. Sebuah visi yang bukan hanya akademik, tapi juga strategis untuk kemajuan bangsa.
Reporter: Alus
