Tambang Mineral Luar Negeri, Target Australia dan Kanada Memiliki Sumber Daya Besar
Jakarta, nawacita – Direktur United Tractors (UNTR), Iwan Hadiantoro, mengungkapkan bahwa perusahaan tengah menjajaki peluang akuisisi tambang mineral di luar negeri guna memperbesar porsi pendapatan non-batu bara. Fokus utama ekspansi ini mencakup emas dan nikel, dengan target utama berada di Australia dan Kanada.
Menurut Iwan, mayoritas tambang mineral berskala besar di Indonesia telah dimiliki oleh perusahaan lain dan tidak tersedia untuk dijual, sehingga UNTR harus mencari alternatif di luar negeri. Australia—khususnya di wilayah Australia Barat dan Queensland—serta Kanada menjadi pilihan utama karena potensi sumber daya yang besar.
Namun, meskipun pemantauan intensif telah dilakukan terhadap hampir seluruh tambang mineral di Australia, UNTR belum mencapai kesepakatan dengan pemilik tambang. Proses negosiasi masih berlangsung, dengan harapan menemukan proyek yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Iwan memperkirakan bahwa kebutuhan belanja modal (capex) untuk akuisisi ini berkisar antara 500 juta hingga 1 miliar dolar AS dalam satu tahun. Langkah ini sejalan dengan strategi UNTR untuk meningkatkan diversifikasi bisnis dan memperkuat portofolio pendapatan di sektor mineral.
Dengan strategi ekspansi ini, UNTR berupaya mengurangi ketergantungan pada batu bara dan memanfaatkan peluang pasar global yang semakin mengarah ke komoditas mineral strategis seperti emas dan nikel.
Peluang besar, tetapi tantangannya juga tak sedikit. Apakah langkah ini akan berhasil? Waktu akan menjawab.
Disisi lain, Ketua Umum Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah, mengatakan bahwa operasional GS Supermarket di Indonesia telah diambil alih FoodHall Indonesia yang dioperasikan oleh Mitra Adiperkasa. Budihardjo menyebut bahwa nota kesepahaman atas transaksi ini telah ditandatangani pada awal Juni 2025. Merek GS Supermarket di Indonesia sendiri telah berganti nama menjadi Daily Supermarket pada 1 Juni 2025.
, Iwan Hadiantoro, mengungkapkan bahwa perusahaan tengah menjajaki peluang akuisisi tambang){kind=link}