Bukan Sekadar Pameran, Creative Fair iSTTS Bukti Nyata Aplikasi Ilmu DKV jadi Bisnis
Surabaya, Nawacita.co – Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) dari Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (Institut STTS) baru saja menggelar Creative Fair, sebuah event kewirausahaan yang dirancang untuk menumbuhkan semangat kemandirian dan kreativitas mahasiswa. Acara tersebut digelar selama dua hari, yaitu selama tanggal 26 dan 27 Mey 2025.
Dosen Pengampu Mata Kuliah Kewirausahaan Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (Institut STTS), Sufiana, menyampaikan acara ini tak sekadar pameran, tapi juga menjadi bentuk nyata aplikasi dari teori yang mereka pelajari di bangku kuliah.
“Mahasiswa jangan hanya bergantung pada teori atau berharap kerja di perusahaan. Mereka harus belajar mandiri, menciptakan, memasarkan, dan menjual produknya sendiri—baik secara online maupun offline,” ujarnya.
Sufiana menjelaskan bahwa, Creative Fair merupakan bagian dari output pembelajaran kewirausahaan mahasiswa. Melalui acara ini, mahasiswa diajak untuk berpikir kritis, kreatif, dan berani menjual produk hasil ide mereka sendiri—bukan produk yang sudah ada atau sekadar menjadi reseller.

Karena berasal dari jurusan DKV, produk yang dijual sangat menonjolkan unsur desain. Mulai dari desain karakter bergaya komik, ilustrasi, hingga desain untuk merchandise seperti tote bag, tumbler, kaos, bahkan aplikasi desain dalam bentuk game atau booth interaktif.
“Semua karya ini merupakan hasil inovasi dan kreasi kelompok mahasiswa, dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5–6 orang,” paparnya.
Target pun ditetapkan agar mahasiswa punya tolok ukur pencapaian. “Misalnya, minimal mendapatkan 50 pembeli online dalam satu semester, serta menjual ke minimal 20 pembeli secara offline dalam kegiatan kampus.” jelas Sufian.
Baca Juga: Jangan Sampai Ketinggalan! Creative Fair 2025 iSTTS Sajikan Dunia Kreatif dalam Dua Hari
Sufian mengungkapkan hasil yang didapat Mahasiswa menjadi lebih bersemangat, aktif melaporkan hasil penjualan, dan mulai percaya diri dengan kemampuan mereka di dunia nyata.
“Ketika saya tanya, gimana hari ini? Mereka menunjukkan bukti transaksi. Ada yang pesan lewat Instagram, ada yang transfer langsung. Itu proses belajar yang sangat berharga.” tuturnya.
Sufian mengharapkan Creative Fair menjadi momentum penting bagi mahasiswa untuk memulai langkah pertama dalam dunia kewirausahaan. Mereka belajar bahwa dunia kerja tak selalu berarti menjadi karyawan, tetapi juga bisa menjadi kreator, inovator, dan pengusaha di bidang yang mereka kuasai.
Reporter: Alus