Thursday, May 15, 2025
HomeSTARTUPLifeStyleSusunan Hierarki Gereja Katolik Roma dari Paus Hingga Diakon Tertahbis

Susunan Hierarki Gereja Katolik Roma dari Paus Hingga Diakon Tertahbis

Susunan Hierarki Gereja Katolik Roma dari Paus Hingga Diakon Tertahbis

JAKARTA, Nawacita – Susunan Hierarki Gereja Katolik Roma, Dalam ajaran resmi Gereja Katolik, struktur hierarkis adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan dan misinya. Kristus mengutus para Rasul untuk menyebarkan Injil, dan misi tersebut berlangsung hingga akhir zaman. Menurut Konsili Vatikan II, para uskup menggantikan para Rasul sebagai gembala Gereja.

Hal ini menunjukkan bahwa Gereja yang dikenal sekarang berkembang dari kelompok pengikut Yesus pada masa awal, yakni Gereja para Rasul. Struktur ini mulai terbentuk pada periode antara kebangkitan Yesus dan kemartiran St. Ignatius dari Antiokhia di awal abad kedua.

Hierarki Gereja Katolik terdiri dari Paus sebagai pemimpin tertinggi, para uskup, imam, dan diakon. Paus, yang meneruskan Santo Petrus sebagai pemimpin para uskup, adalah uskup Roma dan juga memiliki peran sebagai pemimpin Gereja universal.

- Advertisement - Ucapan Selamat Idul Fitri dari BPKAD Jatim

Susunan Hierarki Gereja

Memahami susunan hierarki Gereja tidaklah mudah pasalnya ada banyak pendapat mengatakan tentang susunan yang berbeda satu sama lainnya. Namun pada dasarnya jika dipahami lebih dalam maka susunan tersebut adalah berikut.

  • Dewan Para Uskup

Hierarki Gereja Katolik Roma mengacu pada Lumen Gentium 20 atau Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang Gereja. Dalam dokumen tersebut mengatakan bahwa “Konsili Suci mengajarkan, bahwa atas penetapan ilahi, para uskup menggantikan para rasul sebagai gembala Gereja”.

Seiring berkembangnya zaman maka terbentuklah dewan uskup yang menggantikan para Rasul. Aturan mengenai Dewan para uskup ini tertuang pada Lumen Gentium 22 dan 21. Sebab untuk menjadi Dewan Para Uskup harus melalui tahbisan uskup terlebih dahulu.

  • Paus

Ketika Yesus masih di dunia, Ia secara langsung memilih Simon Petrus sebagai pemimpin atas para Rasul dengan berkata “Gembalakanlah domba-dombaKu” (Yohanes 21:15). Selanjutnya dalam Gereja Katolik, ditunjuklah seorang Paus yang menggantikan tugas Simon Petrus untuk menjadi pemimpin tertinggi.

Lantas, mengapa hierarki Gereja Katolik berada di Roma? Karena menurut kesaksian dan catatan sejarah, Rasul Petrus menjadi uskup pertama dengan memimpin di wilayah Gereja Roma. Maka hingga kini pun pusat pemerintahan Gereja Katolik berada di sana. Paus juga adalah seorang Uskup, bedanya Paus merupakan pemimpin para Uskup.

Baca Juga: Deretan Calon Pengganti Paus Fransiskus, Siapa Saja?

  • Uskup

Hierarki Gereja Katolik Roma sudah jelas dikatakan dalam LG 20 bahwa uskup adalah penganti para Rasul di dunia sekarang ini. Uskup merupakan pemimpin umat dikalangan keuskupan. Di Indonesia sendiri keuskupan berada di setiap Provinsi.

Susunan Hierarki Gereja Katolik
Susunan Hierarki Gereja Katolik Roma dari Paus Hingga Diakon Tertahbis.
  • Imam

Imam atau yang biasa dikenal dengan sebutan Romo merupakan penolong para uskup. Hal ini dituangkan dalam Lumen Gentium 28. Imam sendiri dibagi dua yaitu imam diosesan (Imam Praja) dan Imam Religius (ordo atau kogregasi misalnya SJ, MSF, dan lain-lain).

  • Diakon Tertahbis

Jika Imam adalah penolong uskup maka pada hierarki Gereja Katolik Roma, Diakon adalah sebutan bagi penolong Imam. Diakon ini harus menerima tahbisan imamat terlebih dahulu.

Kardinal Tidak Termasuk dalam Hierarki Gereja

Bagi Anda orang Katolik awam pasti timbul pertanyaan tentang Kardinal yang tidak masuk jajaran hierarki gereja. Memang benar demikian adanya, pasalnya Kardinal hanyalah gelar “kehormatan” saja. Meski kebanyakan orang menganggap Kardinal lebih tinggi kedudukannya dari uskup namun seorang Kardinal hanyalah sebuah gelar khusus.

Kardinal diambil dari Bahasa Latin “Cardio” yang artinya engsel. Seorang Kardinal dianggap sebagai engsel atau penasihat Gereja Katolik di suatu negara tertentu. Meski tidak masuk jajaran hierarki Gereja Katolik Roma, Kardinal tetaplah penting dalam Gereja Katolik.

Dilansir dari imankatolik.or.id dalam tradisi Katolik, Roma dipandang sebagai pusat dari seluruh Gereja, dan Paus dipilih oleh para kardinal yang merupakan penasihat Paus. Para uskup, yang menggantikan para Rasul, berperan sebagai pemimpin umat di wilayah mereka masing-masing dan bersama-sama membentuk dewan para uskup.

Peran uskup sangat penting dalam memimpin komunitas lokal. Selain sebagai pemimpin spiritual, mereka bertanggung jawab untuk mempersatukan umat melalui tiga tugas utama: pewartaan Injil, perayaan sakramen, dan pelayanan umat.

Untuk mendukung tugas mereka, uskup dibantu oleh imam dan diakon. Imam berperan sebagai perpanjangan tangan uskup dalam melayani jemaat lokal, sedangkan diakon memiliki fungsi pelayanan khusus, seperti membantu dalam liturgi dan kegiatan sosial.

Posisi Paus sebagai pemimpin tertinggi didasarkan pada peran Santo Petrus, yang oleh Yesus ditunjuk untuk menggembalakan Gereja. Dalam Matius 16:18-19, Yesus menyatakan bahwa Petrus adalah batu karang di atas mana Gereja akan didirikan, dan otoritas untuk “mengikat dan melepaskan” diberikan kepadanya. Oleh karena itu, suksesi apostolik dari Petrus ke Paus saat ini memberikan legitimasi hierarki Gereja Katolik modern.

Selain Paus dan uskup, kardinal juga memainkan peran penting dalam hierarki Gereja Katolik. Para kardinal, yang umumnya dipilih dari kalangan uskup di seluruh dunia, bertugas memilih Paus baru ketika Paus sebelumnya wafat.

Mereka juga berperan sebagai penasihat utama Paus dalam pengambilan keputusan penting bagi Gereja.

Indonesia sendiri memiliki beberapa kardinal yang pernah mengikuti konklaf. Di antaranya adalah Kardinal Justinus Darmojuwono, yang mengikuti dua konklaf pada tahun 1978; Kardinal Julius Darmaatmadja, S.J., yang mengikuti konklaf tahun 2005; serta Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, yang diangkat pada tahun 2019. Suharyo akan mengikuti konklaf untuk mencari pengganti Paus Fransiskus yang meninggal dan dimakamkan pada hari ini, Sabtu (26/4/2025).

Dengan struktur yang demikian jelas, hierarki Gereja Katolik tidak hanya mempertahankan warisan apostolik dari para Rasul, tetapi juga menjalankan misi Gereja untuk membimbing umat melalui pengajaran, sakramen, dan pelayanan yang berkesinambungan.

Struktur ini memastikan bahwa Gereja Katolik tetap berfungsi sebagai komunitas global yang dipimpin oleh Paus dan para uskup, sesuai dengan tradisi yang telah diwariskan selama berabad-abad.

intrcnbnws.

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru