Monday, March 17, 2025
HomeDAERAHJABARKerusakan Hulu dan Hilir Sungai Jadi Penyebab Banjir Bandang di Bogor-Bekasi

Kerusakan Hulu dan Hilir Sungai Jadi Penyebab Banjir Bandang di Bogor-Bekasi

Bandung, Nawacita – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyebut kerusakan sungai dan alih fungsi lahan di kawasan puncak menjadi penyebab banjir bandang di Bogor dan Bekasi Jawa Barat.

Hal itu disampaikan langsung oleh Dedi saat ditemui awak media di BPK Jawa Barat pada Rabu (5/3/2025).

Dedi menyebut, kerusakan hulu dan hilir sungai serta alih fungsi lahan perkebunan menjadi areal bisnis jadi faktor utama penyebab banjir di Bogor dan Bekasi.

“Jadi gini, Bogor itu kan ada dua hal ya. Pertama rusaknya hulu, kemudian menyempitnya hilir. Hulu rusak karena peruntukannya berubah, dari perkebunan menjadi areal-areal bisnis. Pas dalam isinya bangunan. Hilirnya juga sama, ada pengembangan-pengembangan perumahan yang sangat luar biasa di bogor, yang kemudian sungai-nya mengalami penyempitan dan pendangkalan,” terangnya.

Menurutnya, salah satu solusi yang berkelanjutan untuk menangani masalah banjir adalah dengan memperbaiki hulu dan hilir sungai yang telah rusak dan tidak berfungsi dengan optimal sebagai daerah aliran air.

“Jadi hulunya harus dibongkar dikembalikan lagi pengusinya. Hilirnya harus dibenahi, harus diperlebar sungai-nya, harus dikeruk sungai-nya. Insya Allah selesai itu,” jelas Dedi.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Minta Sebagian Mobil Dinas Pemprov Jabar dibagikan ke OPD

Selain itu, tata ruang dan infrastruktur menjadi kunci untuk perbaikan dan optimalisasi hulu dan hilir sungai sebagai daerah aliran air. Sehingga banjir tidak kembali terjadi.

“Ini begini, tata ruangnya dirubah, peruntukan-peruntukan lahannya disesuaikan dengan aspek alami lahannya itu visi-misi saya tuh kemarin. Yang kedua, infrastrukturnya harus segera dibenahi,” paparnya.

“Yang ketiga, ada tindakan-tindakan tegas untuk berani melakukan perubahan-perubahan termasuk membongkar bangunan-bangunan yang dianggap menjadi penyebabnya gitu,” tambah Dedi.

Dedi menyatakan pihaknya akan bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan ATR/BPN untuk melakukan perbaikan hulu dan hilir sungai serta mengembalikan fungsi lahan dari fungsi bisnis kembali menjadi fungsi perkebunan.

“Oh iya, besok kita ke Bogor. Besok dengan Menteri Lingkungan Hidup. Evaluasinya dua satu pada puncaknya, perubahan tata ruangnya perubahan peruntukan lahannya kan sudah diketahui. Misalnya yang perkebunan apa mas itu Gunung mas itu kan ada 1600 hektar yang mengalami perubahan peruntukan di rencana kerja PTPN berubah dari perkebunan menjadi agrowisata itu yang pertama,” jelasnya.

“Yang kedua daerah aliran sungainya kan di hilirnya banyak pembangunan perumahan, pemukiman
dan berbagai kawasan dan itu kan banyak yang membuang limbahan batu apa limbahan tanah, urugan ke sungai sehingga kemarin Cijayanti naik itu karena itu. Nah sehingga nanti evaluasi puncaknya di tata ruang hari Selasa saya rapat dengan Menteri ATR. Jadi nanti ada perubahan tata ruang di Jawa Barat,” tandas Dedi.

Reporter : Niko

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

RAMADAN BANKJATIM
- Advertisment -

Terbaru