Saturday, March 15, 2025
HomeMENTERIMenteri Kemendukbangga dan BKKBN Blusukan di Madiun Pantau MBG Bagi Ibu Hamil

Menteri Kemendukbangga dan BKKBN Blusukan di Madiun Pantau MBG Bagi Ibu Hamil

Madiun, Nawacita – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Wihaji blusukan ke Kota Madiun. Wihaji memantau langsung program pemenuhan gizi serta pelayanan Keluarga Berencana (KB).

Dengan menggunakan sepeda motor bersama Wakil Wali Kota Madiun, Bagus Panuntun, menteri Wihaji, memastikan distribusi Paket Makan Bergizi (MBG) ibu hamil, ibu menyusui, dan balita di Kelurahan Nambangan Lor, Kecamatan Manguharjo Kota Madiun.

“Kita ingin memastikan bahwa ibu hamil, ibu menyusui, dan balita mendapatkan asupan gizi yang cukup sejak dini sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting,” kata Wihaji, Kamis (27/2/2025).

Selain blusukan ke ibu hamil dan menyusui, mentari Wihaji juga berkunjung ke layanan KB serentak di 1.016 pasar tradisional di Indonesia. Diharapkan masyarakat dapat lebih mudah mendapatkan pelayanan KB.

“Hari ini kita pastikan bahwa program Gerebek Pasar berjalan lancar. Ada 1.016 pasar tradisional di seluruh Indonesia yang kita kunjungi untuk memastikan pelayanan KB tersedia dengan lebih mudah. Tak perlu repot-repot datang ke fasilitas kesehatan, di pasar pun sekarang bisa mendapatkan layanan kontrasepsi gratis,” jelasnya.

Baca Juga: Menteri Wihaji Tutup Kegiatan Retreat Kemendukbangga/BKKBN

Sementara Wakil Wali Kota Madiun F Bagus Panuntun yang mendampingi menteri Wihaji menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Madiun siap untuk membantu dan mensukseskan program tersebut. Pemerintah daerah memang memiliki sejumlah tugas.

“Seperti penyiapan data sasaran, petugas pendistribusian hingga pengawasan insyaallah siap. ‘Pemkot Madiun dalam hal ini akan terus mempersiapkan diri termasuk penyiapan data dan lain sebagainya,” katanya.

Menurut Bagus, Program MBG tambahan ini memang butuh perlakuan berbeda. Sebab, pendistribusian akan dilakukan ke tempat tinggal sasaran. Berbeda dengan MBG anak sekolah yang cukup di antar ke lokasi sekolah.

“Karenanya, butuh kendaraan dan petugas pendistribusian. Dalam hal ini kita akan melibatkan Tim Pendamping Keluarga (TPK). Kita akan menggunakan kendaraan dinas yang sebelumnya untuk penyuluhan keluarga,” terang Bagus.

”Arahan dari bapak menteri tadi lebih kepada pengawasannya. Jangan sampai MBG ini tidak tepat sasaran. Misalnya, sasaran balita ya harus dimakan si balitanya. Bukan dimakan ibunya. Yang sasaran ibu hamil dan menyusui ya harus dimakan ibunya, jangan dimakan bapaknya,” tambah dia.***

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

RAMADAN BANKJATIM
- Advertisment -

Terbaru