BANDUNG, NAWACITA.co – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar melakukan kunjungan ke Bandung Creative Hub (BCH) sekaligus melakukan dialog bersama para pelaku ekonomi kreatif di Kota Bandung. Dalam dialog tersebut Irene Umar didampingi langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Arif Syaifudin.
Kunjungan dan dialog yang dilakukan oleh Irene Umar, dimaksudkan untuk mengidentifikasi kondisi para pelaku ekonomi kreatif di setiap daerah agar Kementerian Ekonomi Kreatif dapat membuat kolaborasi yang sesuai.
“Agendanya belajar dari Bandung, kita bisa berkolaborasi bukan hanya dari pusat, tapi juga daerah-daerah supaya kita bisa jalan bareng,” ujar Irene Umar saat ditemui usai melakukan dialog bersama para pelaku ekonomi kreatif di Bandung Creative Hub, Sabtu (11/01/2025).
“Kota bandung ini pertama kali saya datang setelah menjabat, supaya bisa tahu apa yang ada di sini, jadi kita bisa jalan bareng,” tambahnya.
Irene Umar, juga akan mengedepankan semangat kolaborasi untuk pengembangan ekonomi kreatif di setiap daerah.
“Spiritnya kolaborasi ya yang penting, dan melihat apa yang sudah ada. Kita mau melihat apalagi yang bisa kita optimalkan bersama,” ungkap Irene.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, terkait pengembangan ekonomi kreatif di setiap daerah, pihaknya akan membuat peta yang akan membantu pengembangan ekonomi kreatif di setiap daerah agar sesuai dengan karakteristik budaya lokal.
“Kita mau nyari perumusannya adalah sebuah road map yang akan membantu mendiscovery apa sih kota kreatif, dan dari setiap kota, setiap daerah, kampung atau desa apa saja yang bisa dikreatifkan, jadi semuanya tuh bhinneka tunggal Ika nya mencerminkan,” jelas Irene.
Disinggung terkait rencana menjadikan Bandung sebagai kiblat ekonomi kreatif, Irene menyangkal hal tersebut. Menurutnya, hal tersebut tidak bisa dilakukan, mengingat ekonomi kreatif harus menyesuaikan dengan karakteristik dan budaya lokal yang ada.
“Jadi satu hal yang tadi juga saya diingatkan tadi dan kita sangat tahu bahwa Indonesia itu bhineka tunggal Ika, enggak bisa satu kota dijiplak ke semua kota, kalo kaya gitu ya jadinya malah kayak pabrikan gak kreatif,” tutur Irene.
Sebab, kata Irene, budaya dan kearifan lokal adalah dasar dari adanya ekonomi kreatif.
“Karena kan dasar dari ekonomi kreatif itu budaya dan negara kita itu paling kaya dengan apa? Budayanya kita kan, bahasa kita banyak, tarian kita banyak, jadi itu adalah basis dari ekonomi kreatif,” tandasnya.
Terakhir, ia berharap, dengan pengembangan ekonomi kreatif di setiap daerah, dapat menjadikan ekonomi kreatif sebagai salah satu unsur penggerak ekonomi masyarakat.
“Harapannya sangat singkat, menjadi New Agent of Cros, yaitu mesin ekonomi di Indonesia,” pungkasnya.
(niko)