Saturday, March 22, 2025
HomeDAERAHJATIMPMK Merebak Jelang Lebaran , Komisi B DPRD Jatim Panggil Dinas Peternakan

PMK Merebak Jelang Lebaran , Komisi B DPRD Jatim Panggil Dinas Peternakan

Komisi B Gelar Rapat Serius Tangani Kasus PMK di Awal Tahun 2025

Surabaya, Nawacita – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak kembali menjadi perhatian di Jawa Timur. Komisi B DPRD Jatim segera meminta keterangan dan progres penanganan serius dari Dinas Peternakan Jawa Timur.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Jawa Timur Chusni Mubarok menyatakan pihaknya telah menjadwalkan rapat koordinasi internal setelah paripurna, Senin depan. Dinas Peternakan Jatim akan dipanggi untuk dimintai update terkini dan penanganannya. Pasalnya, Dalam dua bulan terakhir, tercatat 6.072 kasus dengan 282 kematian hewan ternak. “Kami akan memanggil OPD terkait, termasuk Dinas Peternakan, untuk mendapatkan laporan lengkap tentang wabah ini. Kami juga akan memastikan ketersediaan vaksin dan obat-obatan agar penanganan lebih efektif,” tegasnya saat dikonfirmasi Bhirawa, Jumat (3/1).

Komisi B DPRD Jatim memastikan akan terus mengawal penanganan PMK hingga tuntas. “Kami tidak ingin terlambat. Langkah cepat dan koordinasi yang solid adalah kunci,” tutup Chusni Mubarok.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, Indyah Aryani, melaporkan kasus PMK terjadi di 30 kabupaten/kota, termasuk Jember, Kediri, Tulungagung, Pacitan, dan Sumenep.

Penyakit ini telah dikonfirmasi melalui uji laboratorium Balai Besar Veteriner Wates dan Farma PUSVETMA Surabaya.

Gejala PMK yang harus diwaspadai peternak antara lain kelemahan dan kepincangan akut. Air liur berlebihan, berbusa, atau menggantung. Lepuh di mulut, lidah, dan sekitar kuku. Demam tinggi hingga 41°C hingga Penurunan produksi susu pada sapi perah. “Faktor cuaca pancaroba juga memicu lonjakan kasus. Karena itu, kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat distribusi vaksin dan obat-obatan,” ujar Indyah.

Jawa Timur pernah menetapkan status darurat wabah PMK pada 2022. Melalui vaksinasi dan pengawasan lalu lintas ternak, wabah saat itu berhasil dikendalikan pada 2023. Namun, kembalinya kasus ini menuntut langkah cepat dan terstruktur.

 

Riko Abdiono
Riko Abdionohttp://rikolennon24.blogspot.com
Penulis adalah Jurnalis sejak 2004 di Harian Surabaya Pagi
RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

RAMADAN BANKJATIM
- Advertisment -

Terbaru