Pelita Air Siapkan 200 Ribu Kursi Selama Periode Nataru
Jakarta, Nawacita | Pelita Air menyiapkan 200.952 kapasitas kursi penerbangan pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri, selaku induk usaha Pelita Air, mengatakan jumlah kapasitas kursi ini naik 44 persen dari jumlah biasanya untuk melayani 16 rute penerbangan domestik.
“Untuk 16 rute kita Pelita Air tetap seperti biasa. Kalau total dari kursi yang terjual biasanya kurang lebih 160-an ribu. Untuk itu kami siap sekitar 200 ribu lebih,” ujar Simon dalam konferensi pers di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta Selatan, Senin (9/12).
Simon menyampaikan Pelita Air akan menambah sejumlah penerbangan prioritas, yakni Denpasar, Pekanbaru, dan Padang.
Baca Juga:Â Menhub Sebut Infrastruktur Transportasi Sudah Siap Hadapi Libur Nataru
“Untuk rute lain saya rasa normal seperti biasa,” tuturnya.
Berdasarkan paparan Simon, jumlah penumpang periode Nataru diperkirakan sebanyak 167.393 penumpang.
Kemudian, jumlah kursi penerbangan tambahan periode Nataru ke tiga rute prioritas, yakni Denpasar, Pekanbaru, dan Padang adalah sebanyak 5.760 kursi.
Di samping itu, Simon juga memastikan perusahaan minyak pelat merah itu bakal menurunkan harga bahan bakar pesawat, yakni avtur, di 19 bandara prioritas di Indonesia selama libur Nataru.
Hal itu dilakukan guna menekan harga tiket pesawat yang selama ini terbilang cukup tinggi.
Baca Juga:Â Resmi! Harga Tiket Pesawat Turun 10 Persen saat Libur Nataru
“Untuk pertama kalinya, dengan dukungan dorongan dari Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, dan tentunya lewat arahan dari Bapak Presiden (Prabowo Subianto), kami juga ikut mendorong supaya terjadi penurunan harga tiket menjelang Natal dan Tahun Baru. Kami menurunkan harga avtur di 19 lokasi bandar udara prioritas,” ujarnya.
Ia juga memastikan bahwa pihaknya telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Nataru 2024-2025 dan melakukan inspeksi kesiapan di seluruh sarana dan infrastruktur perusahaan.
Menurutnya, secara umum stok dan penyaluran BBM serta LPG nasional dalam kondisi aman. Ketahanan stok akan dijaga untuk antisipasi adanya kenaikan permintaan karena tingginya aktivitas. cnn