Belajar Sejarah di Museum Dr. Soetomo, Inspirasi bagi Generasi Muda
Surabaya, Nawacita – Museum Dr. Soetomo sebagai sarana edukasi bagi generasi penerus bangsa, juga menjadi tempat saksi bisunya perjuangan Dr. Soetomo memperjuangkan kemerdekaan Negara Republik Indonesia di masa penjajahan Belanda.
Bertempat di Jl. Bubutan No. 85-87, Bubutan, Kota Surabaya ini pada masa penjajahan Kolonial Belanda rumah tersebut sebagai markas Dr. Soetomo bersama dengan rekan-rekan seperjuangannya yang disebut dengan Partai Indonesia Raya (Parindra) itu berkumpul.
“Pergerakan Dr. Soetomo bersama rekan-rekannya itu sebenarnya bertempat di pendopo depan area Museum. Bermula ketika pergerakan Dr. Soetomo bersama rekan-rekannya selalu digagalkan oleh Belanda dan dibangunlah pendopo yang sekarang masih berdiri tersebut,” cerita Dinar Kautshar Ramadhona Lyons, sebagai UPTD Museum dan Gedung Seni Budaya Disbud-par Kota Surabaya (14/11/2024).
Dinar juga memaparkan Museum tersebut berisi foto-foto dan barang peninggalan-peninggalan dari Dr. Soetomo selama masa hidupnya. Didesain sedemikian rupa sehingga seperti museum modern dan informatif, memakai dua bahasa penjelasan teks disetiap objeknya yaitu berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Baca Juga :Â Workshop Kreatif: Siswa SMA/SMK Belajar Membuat Konten di Museum Dr. Soetomo
“Biasa orang-orang mengira bahwa ini rumah Dr. Soetomo, sebenarnya ini adalah markas yang dibangun untuk perjuangan Bapak Pergerakan, bagunan ini (tempat Museum) sebenarnya adalah Pavilion kembar sisi kiri dan kanan mengapit pendopo yang didepan,” tegas Dinar.
Namun, sayangnya bom Belanda menghancurkan sisi belakang dari bangunan Pavilion Barat. Sedangkan Pavilion Timur dipergunakan sebagai sekolah SMK Bubutan Surabaya dan Percetakan Majalah Panjebar Semangat (Penyebar Semangat).
Museum Dr. Soetomo yang telah diresmikan pada tanggal 29 November 2017 dengan hari operasional Selasa hingga minggu pada jam 08.00 WIB – 15.00 WIB. Selain bangunan dan isi Museum, pengunjung juga dapat ziarah ke makam Dr. Soetomo yang tepat berada di belakang Pendopo.
Selain itu, pengunjung dapat memesan tiket museum melalui via online dengan mengetik di pencarian Google www.tiketwisata.surabaya. Untuk tarif pengunjung museum sendiri, jika sebagai pelajar tidak dikenakan biaya atau gratis, dan untuk pengunjung pelajar non-Surabaya dikenakan biaya 3000, sedangkan pengunjung umum dikenakan biaya 5000. (Al)