Saturday, April 19, 2025
HomeNasionalInternasionalMiliter Jepang Susah Cari Prajurit Imbas Krisis Populasi

Militer Jepang Susah Cari Prajurit Imbas Krisis Populasi

Militer Jepang Susah Cari Prajurit Imbas Krisis Populasi

JAKARTA, Nawacita – Militer Jepang Susah Cari Prajurit, Kementerian Pertahanan Jepang mengumumkan rencana untuk berinvestasi di bidang kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi karena kesulitan untuk merekrut prajurit baru.

Jepang padahal sedang berusaha membangun kekuatan militer mereka sebagai respons dari peningkatan kekuatan militer China.

Aktivitas militer China dalam beberapa tahun terakhir makin agresif dalam upaya mengendalikan Taiwan. Sebagai respons, Perdana Menteri Fumio Kishida pada 2022 mengumumkan kenaikan anggaran militer hingga dua kali lipat untuk pembelian amunisi, rudal, pesawat tempur, hingga pertahanan siber.

- Advertisement - Ucapan Selamat Idul Fitri dari BPKAD Jatim

Namun, upaya untuk menambah anggota angkatan bersenjata Jepang, yang dikenal sebagai Pasukan Bela Diri, terbentur kepada minat yang rendah.

Baca Juga: Singapura Resesi Keturunan, Pemerintah Beri Subsidi Untuk Masyarakat yang Punya Anak

Dalam setahun, Pasukan Bela Diri hanya bisa merekrut kurang dari 10.000 anggota baru. Jumlah tersebut hanya separuh dari target total 20.000 anggota baru di angkatan laut, darat, dan udara. Dengan angka kelahiran yang rendah, Jepang bahkan kesulitan untuk mempertahankan jumlah angkatan bersenjata di kisaran 250.000 orang.

Militer Jepang Susah Cari Prajurit
Militer Jepang Susah Cari Prajurit Imbas Krisis Populasi.

“Seiring peningkatan kekuatan pertahanan, kita harus membangun organisasi yang bisa bertempur dengan cara baru,” tulis dokumen yang dirilis Kementerian Pertahanan Jepang yang dikutip Reuters pada Jumat (30/8/2024).

Dokumen tersebut berisi permintaan kenaikan anggaran sebesar 6,9% menjadi US$ 59 miliar (Rp 912 triliun).

Salah satu pos dalam anggaran militer tersebut adalah belanja senilai 18 miliar yen (Rp 1,92 triliun) untuk sistem pemantauan berbasis AI di pangkalan militer. Sistem ini diharapkan mampu mengatasi kekurangan personel militer untuk penjagaan.

Jepang juga menganggarkan 314 miliar yen (Rp 33,52 triliun) untuk membeli drone tanpa pilot dan tiga kapal perang “otomatis” yang hanya memerlukan kru 90 orang, kurang dari setengah kapal perang sebelumnya.

Pasukan Bela Diri juga mengalihkan tugas pelatihan dan pendukung ke eks-tentara dan kontraktor sipil agar sebagian besar prajuritnya difokuskan untuk dikirim ke garis depan.

Untuk menarik minat warganya bergabung, militer Jepang kini juga menawarkan upah yang lebih tinggi hingga ruang tidur yang lebih privat serta memberikan akses lebih bebas ke media sosial.

Jepang juga berusaha menarik lebih banyak perempuan untuk bergabung dengan membangun akomodasi khusus, dengan toilet dan pancuran yang berbeda.

cnbnws.

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

Bank Jatim Lebaran Bapenda Jatim
- Advertisment -

Terbaru