Jadwal SBN Ritel Tahun 2024 yang Diterbitkan DJPPR Kemenkeu
JAKARTA, Nawacita – Jadwal SBN Ritel Tahun 2024 yang Diterbitkan DJPPR Kemenkeu, Pemerintah rencananya akan menerbitkan delapan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel pada 2024.
Menurut Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan SBN tersebut akan mulai dirilis pada bulan ini atau Januari.
Ada berbagai jenis SBN ritel yang ditawarkan, yakni Obligasi Negara Ritel (ORI), Savings Bond Ritel (SBR), Sukuk Tabungan (ST), Sukuk Ritel (SR), dan CWLS Ritel.
Berikut jadwal SBN Ritel 2024, dengan tanggal tentatif atau masih bisa berubah, yang dikutip dari situs DJPPR Kemenkeu:
Jenis SBNÂ Ritel | Seri | Tanggal Penawaran |
Obligasi Negara Ritel | ORI025 | 29 Januari–22 Februari 2024 |
Sukuk Ritel | SR020 | 4–27 Maret 2024 |
Sukuk Negara Tabungan | ST012 | 26 April–29 Mei 2024 |
Savings Bond Ritel | SBR013 | 10 Juni–4 Juli 2024 |
CWLS | SWR005 | 26 April–17 Juli 2024 |
Sukuk Ritel | SR021 | 23 Agustus–18 September 2024 |
Obligasi Negara Ritel | ORI026 | 30 September–24 Oktober 2024 |
Sukuk Negara Tabungan | ST013 | 8 November–4 Desember 2024 |
Sementara itu, dalam 10 tahun terakhir kepemilikan investor ritel dalam SBNÂ meningkat. Hal ini didorong oleh semakin banyaknya jenis SBN yang ditawarkan, imbal hasil yang relatif lebih tinggi dibandingkan deposito, pajak SBN yang lebih rendah dibandingkan deposito, makin terjangkaunya harga, semakin banyaknya mitra distribusi, serta kemudahan teknologi.
Dilansir dari Kementerian Keuangan, kepemilikan SBN oleh individu tercatat sebesar 2,51% pada 2014 atau awal masa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan relatif terus mengalami kenaikan setiap tahunnya.
Baca Juga:Â Kemenkeu Luncurkan Sistem Elektronik Perjalanan Dinas
Pada akhir 2023 tercatat kepemilikan SBN oleh individu sebesar 7,71% atau naik sebesar 5,2 poin persentase dalam sembilan tahun terakhir.
Jika dilihat berdasarkan nominalnya, kepemilikan SBN oleh individu pada 2014 berada di angka Rp30,41 triliun menjadi Rp435,05 triliun. Hanya dalam kurun waktu sembilan tahun, kepemilikan individual tumbuh 1.330%.
Tidak sampai di situ, dilansir dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor SBN mengalami lonjakan yang signifikan pasca pandemi Covid-19.
Pada 2020, tercatat investor SBN berada di angka 460.372 dan terus mengalami kenaikan seiring dengan semakin maraknya penetrasi perihal investasi dari pemerintah terhadap masyarakat. Alhasil semakin banyak masyarakat yang mengetahui investasi di SBN.
Hingga November 2023, total investor SBN tercatat sebesar 992.787 atau naik 115% dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun saja. Dari total investor SBN, sekitar 97,82% merupakan investor individu dan 2,18% sisanya merupakan investor institusi.
Sementara pada 2023, tercatat total penerbitan SBN ritel menembus Rp 147,4 triliun. Hal ini dinilai cukup menggembirakan di tengah kondisi pasar yang cukup volatil.
Capaian ini juga mencerminkan bahwa semakin baiknya tingkat literasi keuangan masyarakat sehingga dapat mendukung stabilitas pasar keuangan.
cnbnws.