Sunday, June 15, 2025
HomeMENTERIMenteri Suharso Ungkap Cara Manfaatkan Bonus Demografi Indonesia

Menteri Suharso Ungkap Cara Manfaatkan Bonus Demografi Indonesia

Menteri Suharso Ungkap Cara Manfaatkan Bonus Demografi Indonesia

JAKARTA, Nawacita – Menteri Suharso Ungkap Cara Manfaatkan Bonus, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa menyebut bonus demografi di Indonesia perlu dimanfaatkan dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.

Pemanfaatan bonus demografi ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs). Menurut Suharso, bonus demografi dapat dicapai dengan meningkatkan produktivitas penduduk, meningkatkan modal manusia, dan memberikan kesempatan kerja.

Untuk diketahui Indonesia diperkirakan akan menghadapi era bonus demografi pada 2030 hingga 2040 mendatang. Artinya penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibanding usia nonproduktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60% dari total jumlah penduduk Indonesia.

- Advertisement -

Adapun bonus demografi menjadi kesempatan strategis bagi Indonesia untuk melakukan berbagai percepatan pembangunan dengan dukungan sumber daya manusia (SDM) berusia produktif. Sejalan dengan itu, pemerintah pun telah mencanangkan Visi Indonesia Emas tahun 2045 dengan harapan terciptanya generasi produktif yang berkualitas.

Baca Juga: Menteri PUPR: Bayar Tol Tanpa Sentuh Diterapkan Bulan Depan

Suharso menjelaskan dalam meningkatkan produktivitas penduduk dan meningkatkan modal manusia di era bonus demografi adalah dengan mempersiapkan generasi yang sehat dan cerdas. Oleh karena itu, dia berharap anak-anak di Indonesia terhindar dari stunting pada usia balita.

Menteri Suharso Ungkap Cara Manfaatkan Bonus
Menteri Suharso Ungkap Cara Manfaatkan Bonus Demografi Indonesia.

“Karena kalau terkena stunting, khawatirnya, kita kemungkinan kehilangan kesempatan generasi yang akan membantu kita itu akan terganggu kapabilitas berpikirnya,” kata dia dalam Bincang Sore Sustainable Development Goals (SDGs) Annual Conference 2023 (SAC) Summer Soiree for Sustainability, dikutip Minggu (5/11/2023).

Selain stunting, dia juga berharap generasi muda di Indonesia terhindar dari penyakit katastropik dan penyakit menular. Sehingga mengakibatkan masa produktifnya semakin pendek.

“Kita berharap itulah wajah dari generasi muda, yang kira-kira kalau kita hitung sekarang kan tinggal 14 tahun sampai 15 tahun. Sayang sekali, itu bukan waktu yang panjang,” kata dia.

Kemudian dalam meningkatkan kecerdasan, lanjut dia, generasi muda dapat melakukannya dengan membangkitkan rasa penasaran terhadap segala sesuatu. Hal ini bisa dilakukan melalui bantuan teknologi dengan mempelajari berbagai informasi di dalamnya.

“Saya sering memberi contoh, pada seorang anak usia 5,5 tahun, pada waktu itu dia bisa belajar bahasa Inggris dan Mandarin dengan baik. Kemudian dia bisa membuat games karena dia belajar bahasa digital juga,” jelas dia.

Sementara itu, dalam pemberian kesempatan kerja, Suharso mendorong generasi muda untuk mampu menciptakan peluang kerja.

“Kalau dulu masuk di angkatan kerja, lalu menjadi ketergantungan untuk mencari kerja. Kenapa tidak generasi muda itu menjadi generasi pencipta lapangan kerja? Bukan hanya kemudian memberikan penawaran keberdayaan dia, tetapi dia juga bisa membuka peluang itu,” ungkap Suharso.

cnbnws.

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

Idul Adha
- Advertisment -

Terbaru