Heli Terkendala Cuaca, BPBD Gunakan Jalur Darat Atasi Karhutla Gunung Lawu

top banner

Cuaca Jadi Kendala Heli Water Bombing, BPBD Tetap Gunakan Jalur Darat Untuk Padamkan Karhutla Gunung Lawu

Surabaya, Nawacita – Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Gunung Lawu hingga kini masih terus dilakukan oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur.

Memasuki hari kesepuluh, Kalaksa BPBD Provinsi Jawa Timur, Gatot Soebroto menuturkan cuaca buruk menjadi kendala utama dalam pemadaman api di kaki gunung lawu.

“Kabut dan angin yang kencang pengaruhnya ke heli sehingga tidak bisa beroperasi,” tuturnya saat ditemui awak media usai hadiri rapat koordinasi dengan BNPB dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, pada Senin malam, 9 Oktober 2023.

Untuk diketahui, BPBD Provinsi Jawa Timur mendapat bantuan satu helikopter dari BNPB untuk melakukan pemadaman dengan water bombing. Menurut Gatot, helikopter setiap hari beroperasi tetapi mempertimbangkan kondisi cuaca.

Baca juga : Gubernur Khofifah Kirim Puluhan Ribu Masker dan Relawan BPBD Terkait Kabut Asap di Banjarmasin

Saat ini, ada tiga wilayah yang terdampak karhutla gunung Lawu, yakni Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan, dan Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

“Kendala itu artinya kalau kita tidak bisa masuk wilayah terdampak satu, kita geser ke wilayah terdampak lain. Artinya misal pagi ini dijadwalkan di Karanganyar. Tetapi tidak bisa ditembus, maka saya geser ke Ngawi, dan seterusnya,” jelas Gatot.

Meski demikian, Kalaksa BPBD Jatim itu menuturkan upaya water bombing tetap berjalan, bahkan ada peningkatan volume. “Kita minta untuk volumenya ditingkatkan setiap hari, sehingga untuk mencapai itu operasinya dimulai lebih awal,” terangnya.

Kalaksa Gatot juga menuturkan telah memiliki skema lain, jika ketiga wilayah tidak bisa ditembus dengan water bombing akibat cuaca. “Kalau water bombing tidak bisa, kita tetap upayakan dengan tim darat. Termasuk penambahan tim relawan dan peralatan,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto yang juga menghadiri rapat koordinasi bersama Gatot, turut memberikan tanggapan terkait penanganan Karhutla Gunung Lawu dengan water bombing.

Baca juga : BPBD Wonogiri Sebar 4 Juta Liter Air Bersih di Wilayah Terdampak Kekeringan

Suharyanto memberikan penjelasan terkait alasan BNPB yang hanya mengirimkan satu helikopter untuk pemadaman karhutla Gunung Lawu.

“BNPB memiliki kemampuan mengerahkan pemadaman dari udara dengan water bombing. Memang kita tidak bisa kerahkan banyak. Kenapa kok cuma satu? Karena memang ada beberapa provinsi prioritas yang sekarang juga sedang kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya.

Suharyanto menambahkan, bahwa helikopter yang dimiliki BNPB di seluruh Indonesia hanya berjumlah 22. Sementara itu, bencana kebakaran yang harus dihadapi sangat banyak.

“Yang besar-besar seperti lahan gambut di Sumatera, Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan itu kebakarannya puluhan bahkan ratusan hektar,” tandas pria berpangkat Letnan Jenderal TNI itu.

Suharyanto optimis kebakaran hutan dan lahan di kaki gunung Lawu bisa teratasi segera. “Kita yakin bisa diatasi lah. Buktinya gunung Arjuno, gunung Bromo kita juga bisa atasi,” tuturnya dihadapan awak media.

Untuk diketahui, berdasarkan laporan Kalaksa BPBD Jatim, kebakaran di sisi Kabupaten Ngawi sudah berhasil teratasi. Sementara untuk penyebab karhutla gunung Lawu, masih dalam tahap penyelidikan pihak polisi. Sedangkan keseluruhan luas lahan yang terdampak masih menunggu rilis dari perhutani.

(via)

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here