BKKBN Jatim dan TNI kolaborasi Sukseskan Pekan Pelayanan KB
Surabaya, Nawacita – Dalam rangka Hari Kontrasepsi Sedunia, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur berkolaborasi dengan TNI dan mitra kerja Jawa Timur melaksanakan Pelayanan KB Serentak selama sepekan mulai tanggal 26 September hingga 4 Oktober 2023. Pekan pelayanan tersebut dilaksanakan di seluruh Fasyankes Pemerintah, Fasyankes Swasta dan Fasyankes TNI Polri yang ada di Jawa Timur.
Pekan Pelayanan KB yang mengambil tema “Kolaborasi Pelayanan KB Nusantara dalam Percepatan Penurunan Stunting” ini dilaksanakan serentak di seluruh Provinsi di Indonesia dan dicanangkan pada Selasa (26/09/23) oleh Kepala BKKBN, Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) di Auditorium BKKBN bersama Wakil Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat (Waaster Kasad) Brigadir Jenderal Taufik Sobri.
Berdasarkan SDKI, Angka unmetneed di Indonesia masih tinggi yaitu 16.8% dari target nasional sebesar 8% pada tahun 2022. Penggunaan kontrasepsi modern (Modern Contraceptive Prevalence Rate/mCPR) juga menurun dari 57,9 persen menjadi 57,2 persen. Penurunan tertinggi terjadi pada segmen usia 15 hingga 29 tahun yang merosot hingga 4%.
Direktur Bina Kualitas Pelayanan KB BKKBN, Martin Suanta menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan cakupan kesertaan KB modern terutama MKJP. “Target pelayanan kita dalam Pekan Pelayanan KB sebanyak 1,5 juta akseptor yang akan dilaksanakan di seluruh Indonesia,”
Baca Juga : BKKBN Jatim Berharap Daerah Menerapkan Kampung KB Seperti Kota Madiun
Sementara itu, Waaster Kasad, Brigadir Jenderal TNI Taufik Sobri mengutarakan, peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melaksanakan keluarga berencana.
“Pentingnya perencanaan keluarga akan memberikan dampak yang cukup besar dalam penanganan masalah stunting di Indonesia” kata Taufik Sobri.
Ia melanjutkan bahwa KB merupakan salah satu langkah yang tepat untuk menekan angka stunting di Indonesia. “Program KB bertujuan mengatur kehamilan PUS, mencegah kehamilan yang terlalu dini, dan mencegah jarak kehamilan terlalu dekat sehingga berperan dalam kesehatan ibu dan memastikan ketercukupan gizi anak. Bila kebutuhan gizi anak tercukupi sejak 1000 Hari Pertama Kehidupan akan mencegah terjadinya stunting,” ujarnya..
Mendukung hal itu, Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) menyampaikan terimakasih atas dukungan TNI dan mitra dalam meningkatkan capaian peserta KB. Terimakasih, karena apa yang sudah Bapak sampaikan akan menguatkan peran TNI dan jajaran faskes di seluruh Indonesia ini untuk bahu-membahu bersama sama memberikan pelayanan kontrasepsi.Hari ini bergerak bersama sehingga kita menjadikan pelayanan serentak, momentum yang sangat baik semoga bisa meningkatkan capaian,” kata dokter Hasto.
Baca Juga : BKKBN Jatim Gelar Orientasi Program Bangga Kencana Bagi ASN
“Sebelum pandemi dan sesudah pandemi capaian pelayanan kontrasepsi di tahun 2019 angka kita belum mencapai 60 persen. 2018, 2019 di 59 persen. Kemudian datang pandemi dan menggerus capaian angka 0,7 sampai 0,9 persen sehingga angka ini turun.
Kita bersyukur turunnya tidak terlalu banyak. Kami bersyukur di masa pandemi modern kontrasepsi prevalensi rate bisa kita pertahankan di angka 59 persen. Jajaran TNI, IBI, PLKB Penyuluh bergerak bersama dalam gerakan sejuta akseptor dan peringatan kontrasepsi sedunia seperti hari ini dan juga bersama segenap mitra lainnya,” tambah Hasto.
Jumlah Peserta KB MOW di Jawa Timur Mendapat Apresiasi
Di Jawa Timur, pencanangan Pelayanan KB Serentak ini dipusatkan di RS TNI AU Soemitro, Surabaya. Hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, MM; Kakesdam V/ Brawijaya Kolonel Ckm dr. Adhy Sugih Arto, Sp. A.n; Ketua PD IBI, Hj. Lestari, PKMI Jawa Timur, dr. M. Yusuf, SpOG, Subsp.Obginsos serta mitra kerja terkait lainnya yang mengikuti pencanangan Pekan Pelayanan KB oleh Kepala BKKBN secara daring.
dr. Adhy Sugih Arto menyampaikan, dalam pekan pelayanan KB ini di RS AU Soemitro berkolaborasi dengan TNI. “Ada beberapa kegitan operasi yang dilaksanakan yaitu di RSAD DKT IV Kota Kediri ada pelayanan MOP 4 akseptor iud 23 akseptor, implan 60 akseptor. RS Moh Zyn Sampang ada layanan KB MOW 10 akseptor, RS TNI AU Soemitro MOW 30 akseptor, Kabupaten Tulungagung pelayanan MOW 170 akseptor dan di RS Brawijaya Surabaya melaksanakan MOW 100 akseptor,” ujarnya
“Kegiatan ini selain dari TNI juga dibantu kepolisian dan mitra Jatim lainnya. Bersama mitra di Jawa Timur kita optimis kegiatan ini sukses,” imbuh Kakesdam V/ Brawijaya.
Menanggapi hal itu Kepala BKKBN, Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) melalui saluran virtual mengungkapkan apresiasi terhadap jumlah pelayanan akseptor KB MOW yang dilaksanakan di Jawa Timur. “Untuk MOW atau tubektomi Jatim juara, dalam waktu singkat, lebih dari 300 bisa terlaksana. Terimakasih untuk semua jajaran di Jatim TNI Polri semua bersatu luar biasa. Kami juga titip pelayanan metode lainnya seperti susuk / implant dan IUD titip untuk bisa dilaksanakan,” kata Hasto.
“Untuk Jawa Timur ini kita harus menyelesaikan target 210 ribu, meliputi alat kontrasepsi MKJP (IUD, Implan, MOP, MOW) dan Non MKJP (Pil, Suntik, Kondom). pelaksanaannya di seluruh faskes baik pemerintah, swasta maupun TNI – Polri di 38 Kabupaten/Kota se Jawa Timur,” pungkas Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, MM.
Dn