China Resmi Hentikan Ekspor Germanium dan Gallium
JAKARTA, Nawacita – China Resmi Hentikan Ekspor Germanium dan Gallium, China benar-benar melarang ekspor produk germanium dan gallium. Data Agustus Rabu (20/9/2023) menunjukan ekspor kedua produk itu anjlok ke angka nol.
Padahal, dari data bea cukai, kedua mineral itu masih dieskpor hingga 8,63 metrik ton pada bulan Juli. Volume ekspor kala itu meningkat dua kali lipat dibandingkan bulan Juni.
Mengutip Reuters, berdasarkan peraturan baru ini, eksportir produk germanium dan gallium kini perlu mendapatkan izin ekspor khusus. Termasuk untuk produk dan teknologi yang memiliki kegunaan ganda di bidang militer dan sipil.
“Proses permohonan izin memakan waktu sekitar 45 hari kerja,” kata seorang produsen germanium China, yang menolak disebutkan namanya karena sensitifnya isu tersebut.
“Kami tidak mengirimkan volume apa pun ke luar negeri pada bulan lalu karena kami masih menunggu izin,” tambah pedagang tersebut. Sementara itu, harga spot galium di China turun bulan lalu karena stok menumpuk di pasar domestik. Kontrol ekspor dan lemahnya permintaan menjadi penyebab.
Harga spot logam galium juga turun 9% pada bulan tersebut menjadi 1.655 yuan (Rp 3,5 juta) per kg pada 31 Agustus, menurut data dari Shanghai Metals Market (SMM). Di sisi lain, harga spot batangan germanium naik 1% selama sebulan menjadi 9.700 yuan per kg pada akhir Agustus.
Baca Juga: China Larang PNS Pakai iPhone, Apple Bakal Kehilangan Saham Rp 3.000 Triliun
Untuk ekspor germanium tempa China mencapai 36,45 metrik ton dalam delapan bulan pertama tahun 2023, naik 58% dibandingkan tahun lalu. Sementara pengiriman wrought galium turun 58% menjadi 22,72 ton selama periode Januari-Agustus.

Bijih germanium adalah sesuatu yang langka. Sebagian besar germanium merupakan produk sampingan dari produksi seng dan abu layang batu bara. Critical Raw Materials Alliance (CRMA) menulis China memproduksi sekitar 60% germanium dunia. Sementara sisanya berasal dari Kanada, Finlandia, Rusia, dan AS.
Sebenarnya gallium ditemukan di jumlah kecil dalam bijih seng dan bauksit. Logam galium juga diproduksi saat memproses bauksit untuk membuat aluminium.
Gallium digunakan untuk membuat gallium arsenide untuk digunakan dalam elektronik di mana 80% nya berasal dari China. Hanya beberapa perusahaan yang dapat membuatnya dengan kemurnian yang dibutuhkan, satu di Eropa dan sisanya di Jepang dan China.
cnbnws.