
Pengajuan Dana BTT untuk Tangani Kekeringan di Mojokerto Tidak Disetujui Penuh
Mojokerto, Nawacita – Penggunaan anggaran belanja tak terduga (BTT) untuk mendukung langkah tambahan dalam mengatasi masalah kekeringan belum mendapatkan persetujuan penuh. Berdasarkan hasil reviu dari inspektorat, pemerintah daerah (pemda) hanya menyetujui alokasi sebesar Rp 225 juta dari total permohonan anggaran sebesar Rp 250 juta.
Akibatnya, rencana untuk mendistribusikan pasokan air bersih ke tiga desa yang terdampak pekan mendatang bakal tidak maksimal. “Setelah sebelumnya dilakukan reviu inspektorat atas pemanfaatan BTT, pengajuan tambahan dana BTT untuk menangani kekeringan ternyata tidak 100 persen disetujui. Hal itu dilakukan karena sebelumnya anggaran dropping air bersih yang digunalan BPBD habis,” terang Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto Abdul Khakim, Minggu (20/8/2023).
Baca Juga : Pemkab Gunungkidul Tetapkan Status Siaga Darurat Kekeringan
Khakim mengatakan, pihakanya mendapatkan persetujuan hanya Rp 225 juta dari pengajuan awal sebesar Rp 250 juta. Meski demikian, turunnya angka Rp 225 juta ini tidak mempengaruhi kuota dropping air yang sebelumnya diajukan.
“Untuk langkah selajutnya, setelah penetapan oleh Bupati Ikfina Fahmawati, tinggal proses pencairan di BPKAD,” katanya.
Sesuai rencana kebutuhan belanja (RKB) yang diajukan, pemanfaatan dana BTT ini untuk pendistribusian air bersih selama 50 hari atau sebanyak 500 tangki dengan kapasitas 4 ribu liter tiap tangkinya. Dengan perhitungan penyaluran 10 tangki setiap harinya yang menyasar tiga desa terdampak bencana krisis air bersih.

Menurutnya, dropping air bersih yang dilakukan akan segera di distribusikan ke pada masyarakat yang terdampak krisis air bersih sekitar minggu depan. Untuk sementara warga mencukupi kebutuhannya dengan cara mandiri.
“Karena statusnya masih tanggap darurat sampai 31 Oktober 2023, nantinya jika belum mampu mencukupi kebutuhan sampai berakhirnya musim kemarau kita bisa mengajukan lagi untuk penggunaan BTT,” ungkapnya.
Bantuan air bersih yang akan di salurkan oleh BPBD totalnya tetap dua liter air bersih, dengan rincian 4 tangki ke Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro dengan warga terdampak sekitar 1.635 jiwa dan masing-masing 3 tangki di Desa Manduromanggunggajah, Kecamatan Ngoro dengan warga terdampak 2.142 jiwa dan Dusun/Desa Duyung, Kecamatan Trawas dengan warga yang terdampak 831 jiwa dari 277 KK. Fio Atmaja