Swalayan Ikan Hias di Mojokerto yang Menawarkan 80 Jenis Ikan Air Tawar, Omzet Rp 150 Juta/Bulan
Mojokerto, Nawacita – Usaha swalayan ikan hias yang berlokasi di Dusun/Desa Modongan, Kecamatan Sooko, Mojokerto, ternyata mampu meraih kesuksesan yang luar biasa. Dalam rentang satu bulan, bisnis ini berhasil menghasilkan omzet mencapai Rp 150 juta.
Pemilik swalayan ikan ini adalah Endik Yuli Arisianto. Berawal sejak tahun 2007, bisnis yang digeluti oleh Endik ini mengandalkan hobi masyarakat. Dengan dedikasi yang kuat, perjalanannya dimulai dari penjual ikan eceran hingga akhirnya menjadi seorang pengusaha ikan dengan skala besar.
Lebih menariknya lagi, konsep yang diterapkan oleh pria berusia 49 tahun ini adalah membiarkan pembeli bebas memilih dan mengambil ikan sesuai keinginan mereka. Konsep inilah yang menjadikan swalayan ikan hias milik Endik begitu diminati dan selalu ramai dengan pembeli.
Keberagaman pilihan ikan yang ditawarkan juga turut mendukung kesuksesan bisnis ini, dengan tersedia sekitar 80 jenis ikan air tawar yang dapat dipilih oleh pelanggan.
Di swalayan ini, pembeli akan menemukan beragam pilihan ikan hias yang meliputi ikan cupang, lele, fera feri, mas koki, koi, ikan mas, mas komet, red devil, balon atau moli, ikan thailand, moli hitam, dan moli golden black.

Selain itu, tersedia juga ikan platy, danio, glofish, tetra, barbir, kaviar, lemon, neon, black gosh, snow white, serpae, redfin, dan bahkan lobster hias yang bisa pembeli pilih.
Endik mengatakan, beberapa jenis ikan yang paling diminati oleh para pecinta akuarium adalah ikan komet, lele, patin, glowfish, sumatra glow fish, mujaer, balon, cupang, dan koki. Ikan-ikan ini memiliki keunikan dan keindahan tersendiri yang menarik perhatian banyak orang.
“Konsep yang saya usung dalam swalayan ikan hias ini adalah memberikan kebebasan dan kepuasan kepada para pembeli. Pembeli bisa memilih dan menangkap sendiri ikan yang diinginkan di kolam beton atau akuarium. Untuk ikan cupang yang berumur 3 bulan, mereka dipajang di dalam toples dan botol,” ucap Endik, Minggu (13/8/2023).
Ketika ada pembeli datang, Endik hanya memberikan tips tentang ciri-ciri ikan yang sehat dan bagus. Untuk bisa mengetahui ciri-ciri ikan yang sehat dengan melihat kulit, sisik, dan perilakunya.
“Ikan yang sehat memiliki kulit yang licin, sisik yang kasar, dan tidak ada luka. Ikan yang sehat juga aktif bergerak dan nafsu makan. Di swalayan ini, pembeli bisa memegang dan menangkap ikan yang di sukai tanpa batasan. Di tempat lain, mungkin pembeli tidak diperbolehkan melakukan hal itu,” terangnya.
Pembeli di swalayan ikan hias ini bisa merasakan pengalaman yang menyenangkan. Mereka bisa membungkus sendiri ikan yang mereka pilih, lalu membayar di kasir. Harga ikan bervariasi sesuai dengan ukuran, warna, dan jenisnya. Ikan yang lebih unik biasanya lebih mahal. Namun, Endik menjual ikan dengan harga yang lebih murah dari pasaran.
Beberapa contoh harga ikan di swalayan ini adalah sebagai berikut, Ikan koi yang memiliki panjang 30-50 cm dijual dengan harga tertinggi Rp 500 ribu/ekor, ikan mujaer yang banyak diminati oleh para pembudidaya ikan dijual dengan harga Rp 50-70 ribu untuk 100 ekor.
Ikan cupang yang terkenal dengan keindahan dan keganasannya memiliki harga mulai dari Rp 2.500/ekor hingga Rp 100 ribu/ekor, tergantung jenis dan kualitasnya. ikan glofish yang memiliki warna neon yang menyala di bawah cahaya UV dijual dengan harga Rp 3.000-5.000/ekor.
Ikan mas koki yang memiliki bentuk tubuh bulat dan mata yang menonjol keluar memiliki harga mulai dari Rp 3.000/ekor hingga Rp 50 ribu/ekor, tergantung ukuran dan warnanya. Ikan mas koki yang paling besar memiliki panjang 15 cm. Ikan akara yang memiliki warna-warna cerah dan pola-pola unik di tubuhnya dijual dengan harga Rp 10 ribu/ekor.
Baca Juga: Mengapa 3 Gapura Megah Situs Bhre Kahuripan Mojokerto Ditimbun Lagi? Ini Penjelasannya
Swalayan ikan hias ini menarik banyak pembeli dari berbagai daerah di Jawa Timur. Mereka ada yang sekadar penggemar ikan hias, ada juga yang menjual kembali ikan-ikan yang dibeli.
Beberapa daerah yang menjadi pelanggan toko ini antara lain Jombang, Pasuruan, Kediri, Nganjuk, Sidoarjo, Surabaya, Gresik, Lamongan, Tuban dan Bojonegoro. Namun, sejak adanya pandemi Covid-19, Endik tidak lagi mengirim ikan ke luar daerah. Pembeli harus datang langsung ke toko untuk membeli ikan.
“Saya memiliki banyak reseller yang berasal dari Mojokerto dan daerah-daerah lain di Jawa Timur. Sebagian besar reseller saya, sekitar 80 persen, adalah orang Mojokerto, yang berjumlah lebih dari 100 orang. Sisanya dari daerah-daerah seperti Jombang, Lamongan, Gresik, Tuban, Bojonegoro, dan Pasuruan. Omzet satu bulan bisa sampai Rp 150 juta,” ungkapnya.
Untuk memperkaya variasi ikan hias di tokonya, ia bekerja sama dengan beberapa pengepul ikan hias di daerah-daerah seperti Blitar, Tulungagung, dan Kediri. Ia mendapatkan kiriman ikan hias dari pengepul tersebut sebanyak 5 kali dalam seminggu. “Jumlah ikan hias yang saya terima setiap minggunya sekitar 50 ribu ekor,” katanya.
Swalayan ikan hias milik Endik buka setiap hari mulai dari pukul 05.30 sampai 17.30 WIB. Pembeli bisa menemukan berbagai jenis ikan hias, aksesoris akuarium, dan makanan ikan di sini. Bisnis ini sangat menguntungkan bagi Endik. Ia bisa mendapatkan omzet sebesar Rp150 juta setiap bulannya.