Mengenal Physiological Sigh, Teknik Bernapas untuk Kurangi Stres

ilustrasi
ilustrasi
top banner

Mengenal Physiological Sigh, Teknik Bernapas untuk Kurangi Stres

Jakarta, Nawacita | Mengenal physiological sigh, teknik bernapas untuk mengurangi stres. Saat stres dan cemas menyerang, beberapa orang beralih pada pengobatan tertentu untuk meredakannya. Padahal, ada satu cara yang ampuh dan mudah untuk meredakan kecemasan dalam diri kita, yakni bernapas.

Benar, dengan bernapas saja seseorang dengan serangan kecemasan dapat meredakan tekanan mental yang berlebihan.

Sebuah penelitian baru dari Stanford Medicine menunjukkan manfaat yang luar biasa dari physiological sigh untuk mengatasi kecemasan.

Penelitian oleh David Spiegel, ahli neurobiologi Andrew Huberman, dan Melis Yilmaz Balban menunjukkan bahwa gaya pernapasan terkontrol ini dapat mengurangi kecemasan, meningkatkan suasana hati, dan bahkan menghasilkan penurunan laju pernapasan saat istirahat, yang merupakan tanda ketenangan tubuh secara keseluruhan.

Teknik pernapasan tersebut dilakukan dengan satu tarikan napas panjang, satu tarikan napas pendek, kemudian hembuskan napas panjang. Jadi tarik napas dua kali, dan umumnya, tarikan napas pertama lebih panjang daripada yang kedua. Namun tarikan napas kedua sangat penting untuk dilakukan dan dilanjutkan dengan menghembuskan napas yang panjang.

ilustrasi
ilustrasi

Anda bisa menggunakan teknik ini saat Anda merasa stres dan ingin merasa tenang. Pernapasan ini sederhana, cepat, bisa dilakukan di mana saja, dan tidak memerlukan biaya.

Setelah melakukan satu atau dua kali teknik pernapasan ini, Anda mungkin akan merasa lebih rileks. Namun untuk mendapatkan efek yang maksimal, Spiegel merekomendasikan untuk mengulangi teknik tersebut setiap lima menit.

Huberman mengatakan bahwa tarikan napas kedua yang dilakukan dalam teknik tersebut sangat penting. Bukan hanya memungkinkan asupan oksigen yang lebih banyak, tetapi juga pembuangan karbon dioksida secara bersamaan dari dalam paru-paru.

Sementara menurut Spiegel, hembusan napas yang dilakukan di akhir juga sangat penting, sebab dapat mengaktifkan sistem saraf parasimpatis, yang kemudian memperlambat detak jantung dan memiliki efek menenangkan secara keseluruhan pada tubuh.

Meskipun sebagian besar pernapasan manusia berlangsung secara alami, seperti halnya pencernaan dan fungsi tubuh lainnya.

“Anda dapat dengan mudah mengambil alih dan mengendalikan napas Anda, yang kemudian memengaruhi fisiologi dan respons stres Anda secara keseluruhan,” kata Spiegel, melansir laman The Edge.

Momen yang penuh dengan tekanan dan stres dapat memicu perubahan fisik seperti detak jantung yang lebih cepat, otot-otot yang menegang, ketiak yang berkeringat, dan semuanya dapat mengarah pada pikiran negatif yang berkepanjangan.

Bagi mereka yang mengalami gangguan kecemasan, perasaan tersebut bisa sangat menghancurkan, membuat kehidupan sehari-hari menjadi jauh lebih sulit.

Penelitian yang dipimpin oleh Huberman dan Spiegel melibatkan 111 sukarelawan, membandingkan teknik pernapasan physiological sigh dengan teknik pernapasan lainnya.

Baca Juga: Terlihat Mirip tapi Beda, Ini Perbedaan Cemas dan Stres

Teknik pernapasan lain yang dilakukan adalah satu berfokus pada penarikan napas dan yang lainnya peserta diminta untuk menarik dan menghembuskan napas dalam waktu yang sama.

Para peneliti juga memiliki kelompok kontrol peserta yang secara pasif mengamati napas mereka selama lima menit mindful meditation.

“Dalam mindful meditation, kami menginstruksikan orang-orang untuk memperhatikan napas mereka tetapi tidak mencoba mengendalikannya,” kata Spiegel.

Penelitian lain telah menunjukkan manfaat dari mindful meditation, tetapi ternyata mengendalikan napas secara langsung dapat membuka respons yang lebih kuat.

Dalam studi Stanford, yang diterbitkan dalam Cell Reports Medicine, kelompok yang mengendalikan pernapasan melaporkan lebih banyak peningkatan pada suasana hati mereka, dengan peningkatan signifikan dalam pengaruh positif seperti perasaan seperti energi, kegembiraan, dan kedamaian. cnn

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here