Candi Kesiman Tengah Pacet, Dibangun Dari Batu dan Ada Relief Kisah Samudramanthana

Eksistensi candi Kesiman tengah Pacet yang terletak di tengah sawah. (Foto : Fio Atmaja).
Eksistensi candi Kesiman tengah Pacet yang terletak di tengah sawah. (Foto : Fio Atmaja).

Candi Kesiman Tengah Pacet, Dibangun Dari Batu dan Ada Relief Kisah Samudramanthana

Mojokerto, Nawacita – Keberadaan Candi Kesiman tengah di telinga masyarakat Mojokerto, Jawa Timur masih sangatlah asing, candi yang terletak di Dusun Kesiman Tengah, Desa Kesimantengah, Kecamatan Pacet tersebut berada di tengah persawahan milik warga.

Akses untuk menuju candi ini hanya bisa dilewati dengan roda dua saja. Candi ini dikenal oleh masyarakat sebagai candi cungkup. Disebut Cungkup karena struktur kecil, terkadang berbentuk atap dengan empat tiang, didirikan di atas makara.

Makara dalam bahasa Sansekerta yakni sebuah makhluk legendaris dalam mitologi Hindu yang kerap digambarkan dalam dalam seni rupa Hindu-Buddha Asia Selatan dan Tenggara.

Dari beberapa literatur candi ini dibangun pada masa kerajaan Majapahit akhir, bangunan candi ini masih berdiri kokoh menghadap ke barat dengan sisi timur merupakan tebing curam yang dilewati sungai kecil.

Eksistensi candi Kesiman tengah Pacet yang terletak di tengah sawah. (Foto : Fio Atmaja).
Eksistensi candi Kesiman tengah Pacet yang terletak di tengah sawah. (Foto : Fio Atmaja).

Bangunan candi ini mempunyai dena dasar persegi 7,2 x 7,15. Candi ini disusun dari batu andesit dengan ketinggian kurang lebih 5 meter, candi ini mempunyai tiga tingkatan yaitu, kaki candi, badan candi dan atap candi yang sudah rusak.

“Pada bagian depan kondisi tangga naik juga sudah mengalami kerusakan, pada bagian badan candi terdapat pahatan dan relief yang beberapa relief sudah berhasil di identifikasi sebagai relief yang menggambarkan kisah Samudramanthana,” terang arkeolog BPK wilayah XI Jatim Wicaksono Dwi Nugroho, dalam keterangan video Arkeovlog dikutip Nawacita, Minggu (11/6/2023).

Masih kata wicak (sapaan akrab, red), pada candi itu juga terdapat relief binatang kelinci bulan dan relief garuda dengan sayao di bagian belakang dengan ukar yang melintas di punggung.

“Bila ini relief garuda nyambung dengan cerita samudramanthana, dimana cerita garuda juga berkaitan dengan pencarian air suci,” ucapnya.

Menurutnya, candi yang terbuat dari batu dan menghadap dari barat itu dan memiki relief kisah samudramanthana yang berati candi ini untuk pemujaan dewa wisnu atau di sebut alirah hindu waisnawa

“Gaya relief tidak terlalu timbul seperti gaya Majapait akhir, itu bisa saja terjadi,” ungkapnya.

Sementara itu Warliyah juru pelihara Candi Kesiman Tengah menjelaskan, candi zaman Majapahit ini menceritakan tentang kisah Samudramanthana. Kisah Samudramanthana (sansekerta) berarti pengadukan samudra susu.

“Kisah ini merupakan salah satu dari bagian cerita mitologi agama Hindu yang merupakan periode popular dalam purana dan tergabung di dalam naskah Adiparwa, parwa pertama dari Mahabarata,” ujarnya.

Baca Juga: Cafe Nawasena Coffeeatery, Cafe Instagramable di Pacet Mojokerto Suguhkan Pemandangan Pegunungan

Selain itu ada relief yang terpahat di Candi Kesimantengah ini terdiri dari relief Kinari-Kinara, relief hewan dan relief Gana yang menceritakan jelmaan dari seorang putri separuh tubuhnya berbentuk binatang.

Relief ini terdapat di sekeliling dinding candi yang melambangkan kehidupan di kahyangan, Kemudian ada relief hewan, yakni hewan kelinci. Di sekeliling candi bisa dilihat saling berhadapan. Satu ke barat, satu ke timur. Satu lagi ke selatan, satunya ke Utara. Ini bisa diartikan sebagai lambang kerukunan (saling menjaga),” katanya.

Warliyah menambahkan, ada juga relief raksasa yang dikenal dengan Kala, lalu ada relief Gana dalam bentuk raksasa. Ditugaskan untuk menjaga bangunan suci. Selain relief, Warliyah menambahkan, bahwa di Candi Kesimantengah ini terdapat 2 lubang dengan nama Gerbagerhana.

“Gerbagerhana difungsikan untuk ritual, bahkan ampai sekarang difungsikan untuk semedi. Biasanya orang semedi itu, masuk sana,” tukasnya.

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here