176 Calon Jamaah Haji Dihimbau Dinkes Kabupaten Mojokerto Untuk Jaga Kondisi Kesehatan

cek kesehatan untuk CJH yang dilakukan Dinkes Kabupaten Mojokerto di Puskesmas Jatirejo bulan lalu. (Foto : dok. Dinkes kabupaten Mojokerto)
cek kesehatan untuk CJH yang dilakukan Dinkes Kabupaten Mojokerto di Puskesmas Jatirejo bulan lalu. (Foto : dok. Dinkes kabupaten Mojokerto)

176 Calon Jamaah Haji Dihimbau Dinkes Kabupaten Mojokerto Untuk Jaga Kondisi Kesehatan

Mojokerto, Nawacita – Calon Jamaah Haji (CJH) Kabupaten Mojokerto yang dua pekan lagi berangkat ke Tanah Suci, dihimbau agar menjaga kondisi fisiknya. Dari 1.157 CJH yang berangkat, 176 CJH dinilai rentan dan butuh perawatan khusus lantaran mengidap penyakit.

“1.157 CJH yang dipastikan berangkat itu telah diuji dan diukur kondisi fisiknya berdasarkan riwayat penyakit dan uji medis yang berlangsung sejak Maret, meski proses pemeriksaan kesehatan seluruh jamaah sudah rampung, namun pihaknya masih menunggu lagi proses dari CJH cadangan,” terang Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto, dr Agus Dwi Cahyono, Rabu (7/6/2023).

Agus menjelaskan, hasil dari pemeriksaan ada 176 CJH terverifikasi memiliki penyakit penyerta yang cukup mengganggu aktivitas. Dari hasil medis ditemukan penyakit Diabetes Melitus (DM) sebanyak 107 CJH, stroke (CVA) sebanyak 7 CJH, dan hipertensi sebanyak 62 orang.

“Mungkin perlu treatmen sesuau kondisi masing – masing, sehingga perlu pendampingan khusus nantinya dari petugas medis mulai dari keberangkatan hingga kepulangan,” ucapnya.

Baca Juga: Catat, Ini Waktu Ambil Miqat Bagi Jemaah Haji Kabupaten Mojokerto

Selama masa persiapan yang tersisa 14 hari jelang keberangkatan ke Baitullah 21 Juni nanti, ratusan CJH tersebut juga perlu pengawasan khusus dari dokter spesialis.

“Guna pelaksanaan haji berjalan lancar, pihak Dinkes sendiri telah meminta para dokter spesialis untuk ikut mendampingi masing-masing pasiennya agar selama menunaikan rukun Islam kelima nanti, fisiknya tak lagi terganggu,” ujarnya.

Sebelumnya, setiap CJH yang rentan sudah kami minta rekomendasi dari dokter spesialis di dua rumah sakit rujukan. Nantinya surat tersebut sangat berguna untuk kami jadikan patokan atau rujukan untuk pengawasan terhadap kondisi fisik masing – masing CJH.

“Meskipun CJH mempunyai riwayat penyakit serius dan rentan namun hal itu dinilai masih wajar sehingga dari 1.157 CJH yang lunas, semua dinyatakan istithaah dan dianggap mampu berangkat ke Baitullah,” ungkapnya.

Agus mengaku, untuk saat ini pihaknya masih menunggu beberapa CJH saja yang diragukan keberangkatannya. Yakni yang mengidap tuberkulosis (TB) sebanyak 3 CJH dan 1 CJH yang sempat memiliki riwayat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

“Untuk yang ODGJ, sudah dinyatakan sembuh dan sudah dapat keterangan dari RSUD Prof.dr. Soekandar. Namun kami menunggu surat keterangan dari dokter jiwa RSUD saja. Sementara yang TBC sedang jalan pengobatan,” tukasnya.

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here