Kereta Cepat China Bakal Membentang di Seluruh Asia, Dari Thailand Hingga Rusia
JAKARTA, Nawacita – Kereta Cepat China Bakal Membentang di Seluruh Asia, Dalam dua tahun terakhir, China telah mengumumkan pembukaan jalur kereta barang baru dan kereta penumpang berkecepatan tinggi antarnegara. Pembangunan ini merupakan bagian dari inisiatif Belt and Road Beijing (BRI), jaringan kompleks proyek infrastruktur yang menghubungkan China dengan mitra dagangnya.
Pada April, aplikasi tiket kereta api nasional China membuka pemesanan online untuk perjalanan kereta selama 10,5 jam dari provinsi Yunnan ke ibu kota Laos. Jika semua berjalan sesuai rencana, rute itu suatu hari akan terhubung ke Bangkok, Thailand, dan Phnom Penh, Kamboja.
Dalam enam bulan terakhir, China juga membuka jalur kereta barang ke Laos, Thailand, dan Vietnam, menurut media pemerintah yang dikutip CNBC International.
Jauh di utara, China tahun lalu membuka jembatan kereta api antara provinsi terpencil Heilongjiang dan Rusia. Rute kereta api baru untuk mengangkut batu bara dari tambang Mongolia ke China sedang berlangsung.
Jaringan Kereta Api Asia ke Eropa dan Afrika
Jalur angkutan tersebut merupakan tambahan dari jaringan kereta api Tiongkok yang relatif lebih tua melalui Asia Tengah, yang menghubungkan Yiwu di Tiongkok timur ke London.
Meskipun sulit untuk memverifikasi seberapa operasional semua jalur kereta api, laporan resmi menunjukkan sekilas bagaimana ambisi proyek BRI milik China berjalan dengan baik.

BRI China diluncurkan pada 2013 pada awal kepresidenan Xi Jinping. Program ini secara luas dilihat sebagai upaya Beijing untuk meningkatkan pengaruh global melalui pengembangan jalur kereta api, laut, dan transportasi lainnya yang membentang dari Asia ke Eropa dan Afrika.
Baca Juga:Â Berikut Fakta 2.000 TKA China Serbu Proyek Kereta Cepat
Beijing mengatakan perdagangan dengan negara-negara tergabung BRI menyumbang sekitar sepertiga dari keseluruhan impor dan ekspor China. Pada kuartal pertama, perdagangan itu tumbuh sebesar 16,8% dari tahun lalu, lebih lambat dari laju 19,4% untuk semua tahun lalu.
“Memisahkan Eropa dari AS, setidaknya sejauh mungkin, adalah tujuan kebijakan luar negeri yang penting bagi China dan integrasi ekonomi yang lebih dalam yang dipupuk oleh hubungan kereta api yang lebih kuat akan membantu,” kata Stephen Olson, peneliti senior di Hinrich Foundation.
“Demikian pula, bagian dari motivasi China dalam membangun jalur kereta api di Asean adalah untuk menempatkan China lebih di jantung perdagangan regional,” katanya.
Olson mengatakan bahwa meskipun kereta api dapat menjadi “perubahan permainan” untuk ekonomi yang terkurung daratan seperti Laos, tanggung jawab juga ada pada negara tujuan untuk mengembangkan logistik dan infrastruktur lainnya guna memanfaatkan jalur kereta api baru untuk perdagangan.
cnbnws.