Jakarta, Nawacita – Bagi sebagian besar orang, sore hari merupakan momen yang dapat menjadi momen menegangkan – tentu saja karena riuh kemacetan lalu lintas – sekaligus menenangkan.
Pilihan yang kedua menjadi sebuah ramuan rahasia untuk para penikmat matahari terbenam yang kerap meromantisasi momen dengan musik yang pelan dan juga menenangkan. Umumnya berasal dari petikan gitar akustik, alunan musik yang ringan dan lembut ini sebenarnya juga nggak harus kalian dengarkan di sore hari aja.
Entah apa dan bagaimana yang pertama kali mempopulerkan susunan lagu seperti ini dengan istilah senja – hingga bahkan indie – sungguh nggak visioner. Bayangkan kalo ada seorang dari Lithuania ingin mendengarkan lagu ‘Zona Nyaman’ dari Fourtwnty di musim dingin yang gelap gulita, tentu masih sah dan nggak menghilangkan makna tersirat dari lagu tersebut, kan?
Balik lagi sih, interpretasi makna lagu memang bergantung pada penilain pribadi masing-masing pendengar, dan itu juga masih sah untuk dilakukan oleh siapapun.
Maka dari itu, HAI coba membedah 5 daftar lagu dari para musisi visioner yang dirasa cukup menjadi penanggung jawab bagaimana istilah “anak senja” dapat muncul dan menjadi populer di kalangan anak muda.
Fourtwnty – Zona Nyaman
Fourtwnty
Lagu pertama yang wajib masuk dalam daftar ini tentu datang dari grup yang dalam setengah dekade menjadi sangat terkenal Indonesia, Fourtwnty.
Lagu ‘Zona Nyaman’ merupakan salah satu soundtrack dari film Filosofi Kopi 2 yang sekaligus membuat nama grup band asal Jakarta tersebut kian dikenal oleh banyak orang.
Payung Teduh – Menuju Senja
Payung Teduh
Sebelum terkenal dengan lagunya yang berjudul ‘Akad,’ Payung Teduh tentu banyak menelurkan beberapa lagu yang ciamik.
Melalui album ‘Dunia Batas,’ Payung Teduh mulai mendapatkan porsinya di kalangan “anak senja” lewat lagu berjudul ‘Menuju Senja.’
Danilla – Senja di Ambang Pilu
Danilla Riyadi
Lagu yang termasuk ke dalam album ‘Telisik’ ini disinyalir menjadi lagu selanjutnya yang kerap dimasukkan ke dalam daftar putar teman senja.
Danilla yang memiliki karakter suara shooting akan memanjakan banyak telinga dengan suaranya yang khas nan lembut, serta alunan tipis dari gitar si Enci yang menenangkan hati dan pikiran para penikmat matahari terbenam.
Maliq & D’essentials – Semesta
Maliq & D’Essentials
Satu lagi lagu yang terpilih menjadi soundtrack film Filosofi Kopi. Cukup cliché, lagu ini menceritakan sebuah perpisahan.
Walau lagu ini mengandung lirik yang cukup emosional, tapi alunan musik dari lagu ini cocok banget untuk dimasukkan ke dalam playlist senja yang dapat sering kalian di coffee shop manapun di daerah kalian.
Terlebih, keterlibatan hubungan antar manusia dan alam semesta juga mendapatkan banyak porsi di liriknya. Maliq & D’essentials emang keren dan visioner.
Monita Tahalea – Senja
Monita Tahalea
Dikenal menjadi salah satu finalis di ajang bergengsi pencarian bakat Indonesian Idol Season 2, Monita Tahalea ternyata pernah merilis sebuah lagu yang berjudul ‘Senja’ pada tahun 2010 yang kini cukup memikat hati para anak senja.
Lagu yang bercerita tentang cinta yang nggak harus memiliki itu tentu menjadi sahabat setia para penanti senja, tak lupa ditemani dengan segelas plastik es kopi susu di tangan kanan dan sebatang rokok di tangan kiri.
Gimana friend, buat kalian para anak senja, apakah daftar lagu di atas cukup merepresentasikan apa yang kalian gambarkan ketika menikmati sore hari? Tentu kalian sendiri yang mengerti, sila nikmati.
Sumber : HAI