Kumpulan Cerita Humor Gus Dur Paling Kocak

top banner

4. Turis Tersesat di Jalan Jenderal Sudirman

Dikutip dari buku Tertawa Bersama Gus Presiden Dur karya Hermawan Sulistyo, berikut ini salah satu cerita lucu ala Gus Dur. Jadi, seorang turis asing berjalan-jalan di Jakarta, karena bingung dan tersesat ia kemudian bertanya kepada seorang penjual rokok. “Apa betul ini Jalan Jenderal Sudirman?” tanya turis itu.

“Ho.. oh,” jawab si penjual rokok.

Turis itu pun merasa bingung dengan jawaban si penjual rokok tersebut. Merasa tidak puas dengan jawaban penjual rokok tadi, akhirnya turis itu bertanya lagi kepada seorang petugas lalu lintas. “Apa ini Jalan Jenderal Sudirman?”

Petugas itu menjawab, “Betul”.

Kemudian turis itu pun semakin dibuat kebingungan karena mendapat jawaban yang berbeda-beda. Pada akhirnya ia kembali bertanya kepada seseorang, ternyata orang itu adalah Gus Dur.

“Apa ini Jalan Sudirman?” turis itu bertanya kepada Gus Dur. Gus Dur menjawab, “Benar”.

Namun ternyata bukannya tambah jelas, turis itu justru semakin kebingungan mendapat tiga jawaban yang berbeda. Kemudian ia meminta penjelasan kepada Gus Dur, mengapa mulai dari tukang rokok menjawab “Ho…oh”, sementara polisi menjawab “betul” dan Gus Dur menjawab “Benar”.

Lalu Gus Dur pun menjelaskan, ”Yang menjawab ‘Ho…oh’ itu pasti tamatan SD, yang menjawab ‘Betul’ itu tamatan SMU., yang menjawab ‘Benar’ itu sarjana lulusan universitas,” ujar Gus Dur. Turis asing itu puas atas jawaban Gus Dur. Kemudian ia bertanya, “Jadi Anda ini seorang sarjana?” tanya turis tadi. Spontan Gus Dur menjawab, “Ho…oh!”.

5. No Smoking Artinya Bukan Dilarang Merokok

Dikutip dari buku Tertawa Bersama Gus Presiden Dur karya Hermawan Sulistyo, salah satu cerita lucu dari Gus Dur adalah ketika para ulama NU dilarang merokok di suatu area hotel.Jadi, suatu hari para kyai NU bermusyawarah di salah satu hotel berbintang lima di kawasan Jakarta. Mayoritas kiai NU adalah perokok berat sehingga asap pun mengepul. Padahal, di dinding sudah tertempel tulisan “No Smoking,” alias “Dilarang Merokok”.

Kemudian, satpam pun mendatangi para kyai yang sedang asik merokok itu dengan memasang wajah seram. Sambil menunjuk tulisan No Smoking, Satpam itu memberitahu para kyai NU bahwa dilarang merokok di ruangan tersebut.

”Oh, itu…” ujar seorang kyai. ”Sampeyan salah. NO Smoking itu singkatan dari Nahdlatoel Oelama smoking. Jadi, ini tempat merokoknya orang-orang NU” kata seorang kyai dengan nada santai. Untuk diketahui, dalam ejaan Bahasa Indonesia zaman dulu, ejaan Nahdlatul Ulama yakni Nahdlatoel Oelama. NU sendiri didirikan pada 1926.

Baca Juga: Cerita Humor Gus Dur: Bedanya Rakyat Kecil dan Pejabat saat Bertamu

6. Dialog Para Presiden dengan Tuhan, Nomor 4 Bikin Ngakak

Salah satunya adalah humor Gus Dur yang dilansir dari laman GusDur.net, menceritakan “dialog presiden” dari beberapa negara dengan Tuhannya masing-masing. Sekali lagi, dialog ini hanya sekadar humor, bukan fakta.

Suatu hari, para presiden dan pemimpin negara lainnya tengah berdialog dengan Tuhannya. Diawali dengan Presiden Amerika Serikat. “Tuhan, kapan negara kami makmur? Tuhan jawab, “20 Tahun lagi”. Presiden AS menangis. Kemudian yang kedua dialog Presiden Prancis. “Tuhan, kapan negara Prancis makmur? Tuhan menjawab: “25 Tahun lagi.” Mendengar jawaban Tuhan, Presiden Prancis juga menangis.

Selanjutnya giliran Perdana Menteri (PM) Inggris. Ia juga melakukan hal yang sama, yaitu berdialog dengan Tuhannya. “Tuhan, kapan negara Inggris bisa makmur?” Tuhan menjawab: “20 Tahun lagi.”Presiden Inggris itu ikut juga menangis.

Terakhir atau yang keempat adalah giliran Presiden ke-4 Republik Indonesia, yaitu Gus Dur. Pembicaraannya itu bikin ngakak atau terbahak-bahak karena reaksi Tuhan berbeda dengan reaksi sebelumnya. “Tuhan, kapan negara Indonesia bisa makmur?” tanya Gus Dur. Tuhan tidak jawab. Ternyata bergantian, giliran Tuhan yang menangis.

7. Kereta Api Lebih Cepat daripada Pesawat

Seperti dilansir Gusdur.net, Gus Dur bercerita, usai mendapat larangan dari dokternya untuk tidak melakukan perjalanan jauh dengan menggunakan pesawat terbang, Gus Dur kemudian nekat untuk bepergian jauh menggunakan kereta api.

“Anda mau pergi naik kereta api, Gus? Memangnya Anda pikir bisa sampai tepat waktu dengan naik kereta api?” Ledek si dokter. “Anda jangan meremehkan begitu, kereta itu cepat banget loh!” jawab Presiden RI ke-4, itu.

“Kereta api mana yang bisa menandingi kecepatan pesawat terbang, Gus?” tanya dokter lagi. “Oho… Anda jangan salah. Semua kereta api bisa lebih cepat dari pesawat,” kilah Gus Dur.

“Anda mimpi kali, Gus. Semua orang juga tahu kalau pesawat itu jelas lebih cepat dibandingkan kereta api,” cecar sang dokter. “Wah, Anda salah, memang sekarang ini pesawat lebih cepat, tapi itu karena kereta api baru bisa merangkak. Coba kalau kereta api nanti sudah bisa berdiri dan bisa lari. Wuiiih… pasti bakalan jauh lebih cepat dari pesawat,” jawab Gus Dur, disambut wajah kecut sang dokter.

oknws.

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here