“Baidowi juru kunci Makam Sunan Ampel”
Surabaya, Nawacita (stay safe) – Sejak merebaknya virus Corona di Surabaya, aktifitas religi di masjid dan makam Sunan Ampel sedikit berkurang. Belum lagi ditambah dengan larangan beraktifitas di Masjid bersejarah ini.
Baidowi juru kunci Makam Sunan Ampel, mengatakan hanya membuka lokasi masjid untuk sholat Fardhu dan Jumatan saja. Hal ini dilakukan untuk mengurangi berkumpulnya peziarah yang selalu ramai. Apalagi di 3 bulan penting yaitu Rajab, Sya’ban dan Ramadhan.
“Ya sepinya ini karena sejak ada maklumat dari Polisi. Maka bagi kita ini bagian dari program nasional. Jadi kita harus mengikutilah, menghargai,” katanya saat ditemui di Makam Sunan Ampel.
Namun, tetap saja masih ada peziarah yang datang. Meskipun tidak sebanyak biasanya. Ia mengatakan tidak sampai 50 orang yang datang. Itupun tidak rombongan.
“Islam itu tidak ada senjata yang paling ampuh kecuali do’a. Jadi, di sini orang datang berdo’a. Kalau dihabiskan semua kan gak ada yang berdo’a,” pungkasnya.
Mengenai masih adanya orang yang berziarah, Baidowi mengaku tidak mempermasalahkan. Sebab kebanyakan dari peziarah hanya berdoa sebentar lalu kembali pulang.
“Ngumpul-ngumpulnya itu harus kita klasifikasi. Beda ngumpulnya dengan orang Itali itu. Kita di sini ngumpulnya berdo’a loh di sini. Itu berdo’a bukan untuk dirinya sendiri tapi untuk semua umat muslim di dunia,” terangnya.
Terkait pencegahan virus, Baidowi mengaku sudah ada bantuan dari pemerintah. Yaitu berupa bilik disinfektan di pinti masuk makam dan handsinitizer di beberapa sudut masjid.
“Setiap masuk itu kan ada ruang steril mas. Insyaallah, apalagi dengan berdo’a mudah-mudahan tidak ada apa-apa,” tuturnya.
(and)