SRAGEN, Nawacita – Aksi anarkis terjadi di Sragen, Jateng. Sebanyak 2 patung dan 1 tugu lambang perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) diduga dirusak oleh ratusan oknum yang sedang berkonvoi kendaraan bermotor.
Aksi pengrusakan terjadi Jumat (27/3/2020) dinihari tadi. Tiga lambang PSHT yang diketahui rusak yakni 2 titik di wilayah Kecamatan Sukodono dan 1 titik di Kecamatan Sidoharjo. Dari data yang dilaporkan pihak PSHT Cabang Sragen, tiga titik yang dirusak itu dua diantaranya berupa patung yakni di Desa Newung Sukodono dan Jetak Sidoharjo. Satu titik lainnya adalah tugu PSHT di Tisan Sukodono. Dua patung itu dirusak dengan cara dirobohkan sampai putus sedang satu tugu dirusak.
“Yang kami terima ada tiga titik yang dirusak. Di Jetak Sidoharjo, di Newung dan Sukodono. Kelihatannya yang disasar di sepanjang jalur Sukodono sampai Sragen Kota,” papar Ketua PSHT Cabang Sragen, Jumbadi saat dikonfirmasi, Jumat (27/3/2020).
Baca Juga: Bentrokan Antar Kelompok Pemuda di Baubau, Brimob-TNI Diterjunkan
Dia menguraikan aksi pengrusakan oleh oknum tak dikenal itu diduga dilakukan sekitar pukul 01.00 WIB dinihari tadi. Dari pantauan di lapangan tadi malam, Jumbadi sempat menerima laporan ada rombongan yang melakukan konvoi di sepanjang titik-titik itu dan kemudian beberapa tugu diketahui rusak pagi harinya.
Baca Juga: Bentrokan Debt Collector dan Ojek Online di Rawamangun
“Kami tidak tahu siapa pelakunya. Maka dari itu, kami berharap polisi segera mengusut karena ini sudah tindakan pengrusakan terhadap lambang PSHT. Kami percayakan ke polisi dan dari internal, kami sudah berupaya mengantisipasi dan meredam warga agar tidak melakukan gerakan massa. Karena warga (anggota PSHT) banyak yang enggak terima lambang mereka dirusak,” tuturnya.
Kasubag Humas Polres Sragen AKP Harno mengaku belum tahu persis detail kejadiannya. Dia berharap agar pihak PSHT segera melapor agar kasus itu bisa cepat ditindaklanjuti. “Kami belum tahu persis, kalau memang demikian silakan buat laporan resmi pasti akan segera ditindaklanjuti,” paparnya.
AKP Harno juga mengimbau agar semua pihak utamanya PSHT bisa mengendalikan diri dan menjaga emosi serta tak terpancing untuk melakukan hal-hal tak diinginkan. “Serahkan semua permasalahan biar Polri yang menangani. Penegakan supremasi hukum pasti akan kita lakukan secara profesional. Kami tidak akan memihak siapapun. Siapa dia yg bersalah nanti akan kita tindak,” tandasnya.
sdnws.