Surabaya, Nawacita – Nawacita- Hadirnya aplikasi (Surat Keterangan Miskin) SKM daring yang diluncurkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pada 23 Januari lalu masih dianggap kurang maksimal oleh slaah satu Wakil DPRD Surabaya.
Reni Astuti Wakil Ketua DPRD Surabaya mengaku aplikasi tersebut masih belum banyak diketahui oleh ketua RW. Padahal aplikasi berbasis daring ini bertujuan agar lebih mempermudah masyarakat dalam mendapatkan SKM.
“SKM online ini juga akan digunakan sebagai PPDB, program tidak layak huni. SKM online ini nanti menjadi pijakan data untuk kemudian dikosentrasi ke rakyat,” ujarnya saat ditemui di gedung DPRD.
Politisi PKS ini mengatakan apabila ditingkat RW belum siap, ditakutkan di tingkat masyarakatpun juga belum mengetahui tentang hal ini. Sehingga perlu digencarkannya lagi sosialisasi terkait SKM ini.
“kemarin waktu saya reses RW belum pada jalan tuh,” katanya.
Wanita yang akrab disapa Reni ini berharap dengan adanya aplikasi ini, warga bisa dengan mudah mendapatkan akses mengurus SKM. Selain itu nantinya setiap RW akan diusahakan diberikan fasilitas berupa wifi sebagai penunjang.
“Saya berharap semua perangkat tersebut sudah siap. Setau saya beberapa RW itu sudah ada. Karena mungkin ada RW yang sudah siap ada yang belum. Harus benar2 sudah dipetakan,” terangnya.
Sementara itu Febrica Rachmawati kepala Dinas Kesehatan Surabaya mengatakan bahwa program ini memang disengaja diurus oleh RW. Sebab ketua RW dianggap lebih dekat dengan masyarakat. Selain itu juga lebih mengetahui kondisi lingkungannya.
“ada dua cara, saat sehat bisa hubungi ketua RW, kalau sudah terlanjur sakit mengurus di Faskes bisa,” terangnya.
Wanita yang akrab disapa Feni ini mengatakan SKM nantinya bisa digunakan dalam pelayanan kesehatan. Terutama saat BPJS terblokir.
“Ini sangat bagus, bisa membantu yang BPJS nya terblokir,” pungkasnya.
(and)