Jakarta, Nawacita – Pemerintah diminta agar dapat berhati-hati serta mengantisipasi terjadinya penurunan ekonomi nasional, yang dikahwatirtkan akan timbul pasca penghentian sementara akses dari China, baik wisatawan maupun impor barang, pasca merebaknya virus Corona.
Anggota Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) DPR RI, Firman Soebagyo menilai penghentian sementara akses dari China ini bakal berpengaruh terhadap perkonomian global dan Indonesia, karena banyak negara yang sudah bergantung pada pruduk impor dari China.
“Pemerintah harus segera antisipasi efek perekonomian China, dan ini akan berpangaruh terhadap perekonomian global, khususnya Indonesia. Karena produk China itu sudah hampir mencapai kebutuhan dunia,” kata Firman di Jakarta, Kamis (6/2/2020).
Dia mengingatkan, China mempunyai jumlah penduduk yang besar. Dan dengan adanya era keterbukaan saat ini, banyak turis China yang sudah melancong ke berbagai negara. Indonesia pun menjadi destinasi wisata mereka, diantaranya Bali dan Sulawesi Utara.
“Masuknya turis China ke Indonesia adalah sumber devisa negara, dan dapat menggairahkan perekonomian Indonesia. Nah ini tentunya pemerintah harus waspada akan hal ini. Dan ini sangat kita khawatirkan,” ujar Anggota Komisi IV DPR RI ini.
Lebih lanjut Firman pun mewanti-wanti, jangan sampai target pertumbuhan ekonomi nasional yang sudah ditagetkan oleh pemerintah naik diatas 5 persen, namun dengan adanya efek virus Corona target tersebut malah tidak pernah tercapai.
“Penurunan pertumbuhan ekonomi karena virus Corona nanti bisa-bisa juga akan berdampak pada perekonomian global dan nasional. Oleh karena itu pemerintah harus mulai mengantisipasi agar efek dari adanya masalah ini tidak menganggu perekonomian nasional,” tutur dia.
Sebelumnya, kehebohan virus Corona membuat pemerintah Indonesia mengambil langkah protektif. Selain menyetop sementara penerbangan langsung RI-China, pemerintah juga menyetop sebagian impor dari China.
“Keputusan bahwa kita dilarang mengimpor mengenai hewan-hewan yang hidup. Semua yang hewan hidup ya semuanya itu. Semacam ada yang kura-kura, ular, dan reptil, itu nggak boleh. Itu berkaitan dengan virus,” kata Menteri Perdagangan (Mendag), Agus Suparmanto di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020) lalu.
Menurut Agus, kebijakan ini akan berlaku hingga pemerintah kembali melakukan evaluasi. Meski begitu, dia meyakini bahwa dampak dari pelarangan impor dari China ini tidak akan besar, karena larangan ini hanya bersifat sementara.
“Segera. Mungkin setelah putusan ini nanti Februari ini saya keluarin peraturannya. Sampai nanti dievaluasi kembali. Setelah presiden mengevaluasi kembali. Sifatnya sementara, tidak selamanya karena ini mengantisipasi saja,” tukasnya.
RSA