Thursday, May 15, 2025
HomeDAERAHCandaan Virus Corona Kelewat Batas, Netizen Diminta Lebih Prihatin

Candaan Virus Corona Kelewat Batas, Netizen Diminta Lebih Prihatin

SURABAYA, Nawacita – Sah-sah saja orang guyonan. Tetapi hendaknya memperhatikan suasana batin saudara-saudara kita yang keluarganya ada di China, khususnya yang berada Wuhan, sebuah kota yang kini mencekam oleh virus Corona dan jadi perhatian dunia.

“Mereka tangis haru, mereka sedih karena anaknya sedang dalam Kota Wuhan. Kota yang sekarang mencekam dengan virus Corona. Mohonlah, jangan ada yang membuat guyonan candaan dengan tema virus corona. Apa salahnya kalau kita ikut prihatin,” demikian disampaikan salah seorang usai menyaksikan pertemuan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dengan wali mahasiswa yang kini berada di Wuhan, China, Kamis (30/1/2020).

Guyonan atau candaan yang kelewat batas itu, pertama, beredar video meme (tiktok) seorang perempuan, berseragam satpam, bernama Echa, meminta lelaki agar hati-hati dengan Corona. Ketika ditanya oleh seorang lelaki, apakah yang dimaksud itu virus Corona? Echa langsung membantah, bukan itu. Tetapi, Corona, “Komunitas Rondo Mempesona,” katanya sambil tertawa.

- Advertisement - Ucapan Selamat Idul Fitri dari BPKAD Jatim

Kedua, viral juga corona yang diambil dari method belajar Alquran Iqro. Di situ ada tulisan: qo-ro-na. Secara kebetulan dalam metode baca Alquran itu, tertulis qo ro na, ha la qo, za ma na, ka dza ba, ja na da, ka na sa. Ini kemudian diartikan corona diciptakan pada zaman kebohongan janda ganas.

“Ini menunjukkan tidak adanya keprihatinan kita, di saat anak-anak kita di Wuhan dan keluarganya yang ada di Indonesia bersedih, bertangis haru,” tegasnya.

Baca Juga: Virus Corona China: 5.974 Kasus 132 Orang Tewas

Lihatlah! Pertemuan antara Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dengan para orang tua dan wali mahasiswa asal Jatim yang tengah menempuh studi di negeri China, ini diwarnai dengan tangis haru. Betapa sedih orangtua melihat anak tengah dalam karantina di negeri orang.

Isak tangis ini meledak saat orang tua menyampaikan harapan kepada Pemprov Jatim. Bahkan orang nomor satu di Pemprov Jatim juga ikut larut saat mendengar keluhan salah satu orang tua mahasiswa asal Sampang, Madura yang juga pengurus PC Muslimat NU Sampang.

“Anak saya alumnus Ponpes Amanatul Ummah Pacet Mojokerto mendapat beasiswa ke China mengambil jurusan HI (Hubungan Internasional). Sudah 3 hari gak bisa keluar dan hanya makan sayur, sehingga saya hanya bisa menangis mendapat kabar tersebut,” ungkap perempuan berjilbab, Rabu (29/1/2020).

Apa Salahnya Kita Ikut Prihatin

Senada, Kusnadi asal Pamekasan mengaku memiliki dua orang anak yang tengah menempuh studi kedokteran di Kube University di Shianing China berharap pemerintah Indonesia bisa memulangkan anak-anaknya karena dia khawatir dengan perkembangan yang terjadi di Wuhan China.

“Walaupun jarak kampus anak saya sekitar 120 km dari Wuhan, tapi satu provinsi yakni provinsi Kube. Mereka juga merasakan dampak pasca munculnya virus Corona sehingga mengalami kesulitan pemenuhan makanan selama beberapa hari. Bahkan hampir seluruh kota di Provinsi Kube di lock down, atau dikarantina,” kata Kusnadi didampingi istrinya.

Pihak kampus maupun pemerintah setempat, lanjut Kusnadi menyatakan sudah tidak ada aktivitas kuliah tanpa batas waktu yang ditentukan.

Baca Juga: Viral, Penjual Tahu Cantik Curi Perhatian Netizen

“Baru kemarin sore anak-anak mendapatkan kiriman financial sebesar 280 Yuan kalau dikurskan setara 560 ribu rupiah untuk biaya seminggu. Mereka kesulitan belanja karena hanya ada satu toko yang buka sehingga harus berebut dengan warga sekitar,” ungkap pria asal Pamekasan.

Sementara, Subandi salah satu Dosen Unesa yang juga memiliki anak yang sedang kuliah di Central China Normal University (CCNU) jurusan Hubungan Internasional mengaku khawatir setelah mendapat informasi dari anaknya.

“Sejak tanggal 25 Januari lalu dua toko terdekat kampus sudah tutup. Sedangkan toko buka terdekat berjarak 10 menit jalan kaki dari kampus. Akibatnya interaksi dengan warga sekitar juga tak bisa dihindari. Kami khawatir walaupun mereka sekarang sehat tapi semakin rawan tertular karena interaksi tersebut,” pungkas Subandi.

Semoga anak-anak kita di Wuhan, China terselamatkan. Hentikan guyonan, ganti dengan doa demi anak bangsa, karena mereka sesungguhnya anak kita semua.

dutnws.

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

siklus bankjatim
- Advertisment -

Terbaru