9 Oktober Sejarah Dunia: Pembantaian Etnis Tionghoa di Batavia Hingga Lahirnya John Lennon

tragedi pembantaian orang Tionghoa di Batavia.
tragedi pembantaian orang Tionghoa di Batavia.
top banner

JAKARTA, Nawacita – Peristiwa penting dan bersejarah terjadi pada 9 Oktober. Beragam kisah yang pernah terjadi di belahan dunia terdokumentasikan secara lengkap di jagad maya. Mulai dari tragedi pembantaian etnis Tionghoa di Batavia hingga peristiwa eksekusi mati seorang gerilyawan asal Argentina, Ernesto Che Guevara.

Selain peristiwa-peristiwa itu, masih ada sejumlah momen bersejarah lainnya. Berikut ini kami coba paparkan di antaranya, sebagaimana dikutip dari laman Wikipedia.org, Rabu (9/10/2019).

1740 – Pembantaian Orang Tionghoa di Batavia

Geger Pacinan atau dikenal sebagai Tragedi Angke merupakan tragedi pembantaian orang Tionghoa di Batavia. Kekerasan dalam batas kota berlangsung dari 9 Oktober hingga 22 Oktober 1740. Sedangkan berbagai pertempuran kecil terjadi hingga akhir November tahun yang sama. Keresahan dalam masyarakat Tionghoa dipicu oleh represi pemerintah dan berkurangnya pendapatan akibat jatuhnya harga gula yang terjadi menjelang pembantaian ini.

Baca Juga: 8 Oktober Sejarah Dunia: Ditangkapnya Che Guevara Hingga Gempa Bumi Kashmir

Untuk menanggapi keresahan tersebut, pada sebuah pertemuan Dewan Hindia (Raad van Indië), badan pemimpin Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), Gubernur-Jenderal Adriaan Valckenier menyatakan bahwa kerusuhan apapun dapat ditanggapi dengan kekerasan mematikan

Pernyataan Valckenier tersebut diberlakukan pada tanggal 7 Oktober 1740 setelah ratusan orang keturunan Tionghoa, banyak di antaranya buruh di pabrik gula, membunuh 50 pasukan Belanda. Kekerasan ini dengan cepat menyebar di seluruh kota Batavia sehingga lebih banyak orang Tionghoa dibunuh. Diperkirakan bahwa lebih dari 10.000 orang keturunan Tionghoa dibantai. Jumlah orang yang selamat tidak pasti; ada dugaan dari 600 sampai 3.000 yang selamat.

Pada tahun berikutnya, terjadi berbagai pembantaian di seluruh pulau Jawa. Hal ini memicu suatu perang selama dua tahun, dengan tentara gabungan Tionghoa dan Jawa melawan pasukan Belanda. Setelah itu, Valckenier dipanggil kembali ke Belanda dan dituntut atas keterlibatannya dalam pembantaian ini.

1806 – Perang Koalisi Keempat

Prusia mendeklarasikan perang terhadap Perancis lantaran takut Prancis akan kembali memiliki kekuatan di Eropa setelah mengalahkan Austria. Tindakan Prusia itu lantas memicu perang yang disebut dengan Perang Koalisi Keempat. Prusia bersama negara yang tergabung dalam Koalisi Keempat, yakni Rusia, Inggris, Saxony, Swedia, dan Sisilia kalah setelah berperang selama hampir setahun melawan Prancis dan sekutunya.

1940 – Kelahiran John Lennon

John Winston Lennon lahir di Liverpool, Inggris, 9 Oktober 1940 dan meninggal di New York City, Amerika Serikat, 8 Desember 1980 pada umur 40 tahun. Ia dikenal sebagai penyanyi, pencipta lagu, instrumentalis, penulis, dan aktivis politik yang terkenal di seluruh dunia sebagai pemimpin dari The Beatles.

Lennon dan Paul McCartney membentuk partnership pencipta lagu yang paling sukses dan berhasil hingga saat ini. Lennon dengan sinismenya dan McCartney dengan optimismenya melengkapi satu sama lain dengan sangat baik.

Setelah bubarnya The Beatles pada tahun 1970, ia juga sukses dengan karier solonya. Salah satu hitsnya yang hingga kini masih sangat terkenal adalah Imagine, lagu yang kemudian menjadi salah satu himne perdamaian dunia.

Baca Juga: Daftar Album Musik Rock Paling Laris Sepanjang Masa

Lennon juga menunjukkan sifatnya yang pemberontak dan selera humornya yang sinis dalam film-film seperti A Hard Day’s Night (1964), dalam buku yang ditulisnya seperti In His Own Write, konferensi pers dan wawancara. Ia menggunakan kepopulerannya untuk kegiatannya sebagai aktivis perdamaian, seniman dan penulis.

Lennon dua kali menikah, yaitu dengan Cynthia Powell pada tahun 1962 dan seniman Jepang, Yoko Ono pada tahun 1969. Ia memiliki dua orang anak, Julian Lennon (lahir tahun 1963) dan Sean Taro Ono Lennon (lahir tahun 1975). Ia meninggal di New York pada usia 40 tahun, ditembak oleh Mark Chapman, penggemarnya yang gila.

1967 – Che Guevara Dieksekusi Mati

Ernesto “Che” Guevara lahir di Rosario, Argentina, 14 Juni 1928 dan meninggal di Bolivia, 9 Oktober 1967 pada umur 39 tahun. Ia adalah seorang pejuang revolusi, dokter, penulis, pemimpin gerilyawan, diplomat, dan pakar teori militer asal Argentina yang berhaluan Marxis. Sebagai salah satu tokoh utama dalam Revolusi Kuba, wajahnya telah menjadi simbol perlawanan dalam gerakan kontra-kebudayaan dan dalam budaya populer.

Baca Juga: Tokoh-tokoh di Dunia Yang Terlahir Dengan Nama Berbeda

Pengalamannya serta ideologi Marxisme–Leninisme yang ia anut membuatnya meyakini bahwa keterbelakangan dan ketergantungan negara-negara Dunia Ketiga merupakan dampak dari imperialisme, neokolonialisme, dan kapitalisme monopoli, dan ia berkeyakinan bahwa hal ini hanya dapat dirombak oleh internasionalisme proletariat dan revolusi dunia.

Guevara meninggalkan Kuba pada tahun 1965 untuk mengobarkan revolusi di luar negeri. Pertama-tama ia mencoba membantu pemberontak di Kongo-Kinshasa, tetapi upaya ini mengalami kegagalan. Ia lalu menjadi gerilyawan di Bolivia, tetapi ia ditangkap oleh militer Bolivia yang dibantu CIA dan kemudian dihukum mati dengan cara ditembak pada 9 Oktober 1967.

oknws.

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here