SURABAYA, Nawacita – Pada 7 Agustus 1972, Pemimpin Uganda, Idi Amin, mengusir sekitar 60.000 orang keturunan Asia yang tinggal di Uganda. Pengusiran itu dipicu kebencian orang kulit hitam terhadap orang keturunan Asia yang sukses berbisnis di Uganda.
Pengusiran orang keturunan Asia dari Uganda merupakan salah satu peristiwa bersejarah pada 7 Agustus yang layak dikenang. Selain itu, masih banyak hal bersejarah lain pada 7 Agustus yang layak dikenang. Berikut rangkuman dalam Sejarah Hari Ini, 7 Agustus, yang dihimpun dari Thepeoplehistory.com dan Wikipedia.org:
1669 – Perlawanan Rakyat Padang
Pada 7 Agustus 1669 dikenal sebagai peristiwa puncak pergolakan masyarakat Pauh dan Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat melawan Belanda dengan menguasai Loji-Loji Belanda di Muaro, Padang. Peristiwa tersebut diabadikan sebagai tahun lahir Kota Padang.
Sebelumnya Padang dikenal sebagai kampung nelayan yang diperintahkan oleh Penghulu Delapan Suku. VOC pada tahun 1667 kemudian dapat izin mendirikan Loji atau benteng pertama Belanda. Kemudian mereka membangun pelabuhan di Batang Arau yang belakangan dikenal Pelabuhan Muaro. Inilah titik awal pertumbuhan Padang sebagai kota pelabuhan dan perdagangan.
Baca Juga: 6 Agustus Sejarah Dunia: Bom Atom Hiroshima-Nagasaki Hingga Meninggalnya WS Rendra
1714 – Pertempuran Gangut
Pertempuran Gangut antara pasukan Swedia dan pasukan Rusia meletus di Semenanjung Hankko, sebelah utara Finlandia. Pertempuran antar-angkatan laut itu berhasil dimenangi pasukan Rusia.
1933 – Pembantaian Simile
Tentara Kerajaan Irak memulai pembantaian terhadap orang Assyria di Simile, sebelah utara Kerajaan Irak. Pembantaian itu berlangsung hingga 11 Agustus di tahun yang sama dan mengakibatkan tewasnya 5.000 hingga 6.000 orang Assyria. Pembantaian tersebut lantas dikenang dengan sebutan Pembantaian Simile.
1942 – Pertempuran Guadalcanal
Pertempuran Guadalcanal meletus setelah pasukan Sekutu tiba di Pulau Guadalcanal, Kepulauan Solomon yang diduduki pasukan Jepang. Pertempuran tersebut berlangsung hingga 9 Februari 1943 dan berakhir dengan kemenangan pasukan Sekutu.
1945 – PPKI Dibentuk
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dibentuk menggantikan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dibubarkan Jepang. PPKI dibentuk untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
1949 – Proklamasi Darul Islam (DI)
Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo memproklamasikan Negara Islam Indonesia (NII) atau yang juga dikenal sebagai Darul Islam (DI) di Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar). Proklamasi itu sekaligus mengawali pemberontakan tentara NII/DI terhadap pemerintah Indonesia. NII/DI lantas dibubarkan pada 2 September 1962.
1960 – Pantai Gading Merdeka
Pantai Gading meraih kemerdekaan penuh dari Prancis. Sebelumnya, Pantai Gading menjadi wilayah kekuasaan Prancis sejak 1843.
1965 – Singapura Dikeluarkan dari Federasi Malaysia
Singapura dikeluarkan dari Federasi Malaysia dua tahun setelah konflik ideologi yang semakin memanas antara People Action Party (PAP) atau Partai Aksi Rakyat yang berkuasa di Singapura dan pemerintah federal di Kuala Lumpur. Singapura secara resmi mendapatkan kedaulatan dua hari kemudian.
1972 – Pengusiran 60.000 orang keturunan Asia
Pemimpin Uganda, Idi Amin, mengusir sekitar 60.000 orang keturunan Asia yang tinggal di Uganda. Pengusiran itu dipicu kebencian orang kulit hitam terhadap orang keturunan Asia yang sukses berbisnis di Uganda. Idi Amin memberi tenggat waktu hingga 90 hari kepada orang keturunan Asia untuk meninggalkan Uganda sejak perintahnya dikeluarkan.
1978 – Kelahiran Vanness Wu
Wu Jianhao lahir di Santa Monica, California, Amerika Serikat (AS). Ia lantas dikenal luas sebagai aktor dan penyanyi yang tergabung dalam grup F4 dengan nama panggung Vanness Wu. Ia mengawali kariernya di dunia hiburan saat berperan sebagai Mei Zuo dalam serial drama Taiwan, Meteor Garden, 2001.
1990 – Operasi Badai Gurun
Presiden Amerika Serikat (AS) George Herbert Walker Bush memerintahkan pasukannya melaksanakan Operasi Badai Gurun di Kuwait. Dalam operasi itu, pasukan AS diperintah untuk melawan pasukan Irak yang menginvasi Kuwait. Operasi tersebut juga merupakan bentuk campur tangan AS dalam Perang Teluk I.
Baca Juga: Paling Tinggi Ke-5 Dunia, Tahun ini Jakarta Bangun Menara Signature
1994 – Hari Lahir AJI
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) didirikan oleh sejumlah jurnalis dan aktivis pers. Pada 7 Agustus 1994, sekitar 100 jurnalis dan kolumnis berkumpul di Sirnagalih, Bogor, Jawa Barat mendeklarasikan AJI lewat penandatanganan “Deklarasi Sirnagalih”.
AJI lahir sebagai perlawanan komunitas pers di Indonesia terhadap kesewenang-wenangan rezim Orde Baru. Pemerintah yang dikendalikan Suharto membelenggu pers.
Majalah Detik, Tempo, Editor dibredel pemerintah pada 21 Juni 1994 karena kritis terhadap penguasa. Pemerintah Suharto mengontrol ketat pers dan menjadikan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sebagai satu-satunya organisasi pers.
AJI lahir juga sebagai perlawanan karena PWI saat itu dianggap menjadi alat kepentingan Soeharto untuk mengontrol pers dan tidak betul-betul memperjuangkan kepentingan jurnalis. Masa Orde Baru, AJI masuk dalam daftar organisasi terlarang. Punggawanya pun harus melakukan operasi bawah tanah menjalankan organisasi.
Tiga anggota AJI yaitu Ahmad Taufik, Eko Maryadi dan Danang Kukuh Wardoyo ditangkap aparat dan dipenjara. Tapi itu justru membuat perlawanan makin menjadi-jadi hingga terjadi demonstrasi.
AJI diterima secara resmi menjadi anggota IFJ, organisasi jurnalis terbesar dan paling berpengaruh di dunia yang bermarkas di Brussels, Belgia, pada 18 Oktober 1995
Setelah Suharto tumbang di tangan rakyat, pers mulai bebas dan bertumbuhlah banyak media. AJI terus berkembang dan kini tetap konsen memperjuangkan kemerdekaan pers, profesionalisme jurnalis, upah layak pekerja media, serta melakukan advokasi.
sopnws.