Nawacita – Pemindahan Ibukota Negara juga diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satunya untuk mengurangi kesenjangan sosial yang terjadi saat ini.
“Tentu membangun Ibukota ini selain untuk mengurangi kesenjangan antara Jawa dan Luar Jawa kita juga ingin pembangunan ibu kota ini agar bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” ujar Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di Gedung Bappenas, Jakarta, Senin (26/6/2019).
Lokasi strategis Ibukota diyakini bisa meningkatkan akuntabilitas ekonomi di wilayah tersebut. Selain itu juga akan menurunkan kesenjangan sosial.
“Pemindahan Ibukota ke wilayah yang baru akan menyebabkan perekomian disertifikasi ke arah sektor yang lebih padat karya. Nah, padat karya ini penting karena Indonesia salah satu tantangannya ialah mengatasi masalah pengangguran,” tuturnya.
Kalaupun ada dampak negatif dari pemindahan Ibukota mungkin ialah adanya dampak inflasi. Namun Bambang mengklaim bahwa dampak Inflasi ini akan kecil karena lokasi Ibukota memiliki infrastruktur yang lebih baik dan sektor produksi di sekitarnya sudah relatif beragam.
“Tambahan inflasinya 0,2 persen. Artinya inflasi seperti tahun lalu 3,13 persen berarti dengan adanya kegiatan pembangunan Ibukota ini bertambah menjadi 3,33 persen jadi masih dibatas yang masih bisa ditoleransi,” paparnya lagi. (Moh. Yaqin)
