JAKARTA, Nawacita – Helicity, layanan sewa helikopter milik PT Whitesky Aviation, mempertimbangkan kemungkinan untuk melakukan penyesuaian tarif layanan seiring dengan kenaikan biaya operasional.
Director of Marketing and Business Development Whitesky Ari Nurwanda mengatakan alasan utama adalah fluktuasi nilai tukar mata uang dolar AS yang berdampak terhadap kenaikan biaya operasional.
Baca Juga: Menteri Perhubungan Larang Diskon Tarif Angkutan Online
“Rencananya sih ada penyesuaian [tarif layanan] sedikit. Mungkin baru diumumkan pada Juli, tetapi nggak terlalu signifikan naiknya,” kata Ari, Rabu (12/6/2019).
Dia menuturkan rencana penyesuaian tarif layanan akan mempertimbangkan antara biaya operasional dengan kemampuan serapan dari segmen pasar. Maskapai tidak bisa menetapkan tarif terlalu tinggi, yang justru menurunkan permintaan.
Tarif layanan saat ini, diakuinya cukup tinggi bagi masyarakat umum kendati selisihnya tidak terlalu jauh dengan biaya operasional yang dikeluarkan. Namun, helikopter memiliki segmen pasar yang khusus dan merupakan sarana transportasi alternatif, bukan utama.
Ari belum bisa memberikan persentase kenaikan tarif karena pihak manajemen belum mencapai pembahasan final. Kepentingan utama penyesuaian tarif tersebut tetap mengutamakan kemampuan pasar.
Baca Juga: KAI Daop 8 Turunkan Tarif Kereta Api Sampai 16 Juni
“Kami masih godok kira-kira kenaikan tarif yang masih bisa diserap pasar itu sampai berapa,” ujarnya.
Saat ini, lanjutnya, tarif layanan Helicity adalah Rp7 juta per 15 menit waktu terbang untuk satu unit pesawat. Namun, harga yang dibayar penumpang disesuaikan dengan kapasitas jumlah kursi setiap helikopter.
Pihaknya menjelaskan tarif tersebut bukan menjadi acuan utama, karena Helicity memiliki formulasi khusus yang digunakan untuk setiap rute. Misalnya, rute Jakarta-Bandung yang memiliki waktu terbang 45 menit hanya dihargai Rp16 juta untuk sewa satu pesawat Bell Helicopter 505 dengan kapasitas 4 kursi penumpang.
bsnws.