SURABAYA, nawacita – Belakangan ini kita mulai sering mendengarkan sahabat kita melafalkan Sholawat Asyghil. Yup, selain punya mars wajib NU, Ya Lal Wathon, ada satu bacaan sholawat yang berulangkali bergema sejak acara Istighotsah Kubro, di Gelora Delta Sidoarjo, Minggu (28/10) lalu.
Kala itu Kiai Marzuki Mustamar, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, memimpin bacaan sholawat tersebut, sebagai doa atas meminta keselamatan dari orang-orang yang berbuat dzalim.
Lafadz Shalawat Asyghil, kata Yahya Lutfi, Pengurus Ansor anak Cabang Krian, semula sholawat tersebut diajarkan Habib Ahmad Bin Umar al-Hinduan Ba’alawiy:
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠﻰَ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ، ﻭَﺃَﺷْﻐِﻞِ ﺍﻟﻈَّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ ﺑِﺎﻟﻈَّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ
ﻭَﺃَﺧْﺮِﺟْﻨَﺎ ﻣِﻦْ ﺑَﻴْﻨِﻬِﻢْ ﺳَﺎﻟِﻤِﻴﻦَ ﻭَﻋﻠَﻰ ﺍﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﺃَﺟْﻤَﻌِﻴﻦ .
(Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin
Wa asyghilizh zhaalimiina bizh-zhalimiina
Wa asyghilizh zhaalimiina bizh-zhalimiina
Wa akhrijnaa min baynihim saalimiin wa’alaa alihi wa shahbihii ajma’in).
Artinya :
“ Ya Allah, berikanlah shalawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang zhalim agar mendapat kejahatan dari orang zhalim lainnya. Selamatkanlah kami dari kejahatan mereka. Dan berikanlah shalawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau.”
Sholawat Asyghil, lanjut Kiai Marzuki, adalah doa bagi mereka yang berlaku dzalim di negara Indonesia, alias memecah belah persatuan.
“Mugi-mugi sing adu-adu Indonesia, didadekno adu bareng kelompoke dewe (semoga mereka yang mendzolimi negara Indonesia, dijadikan ribut oleh Allah dengan kelompoknya sendiri),” kata Pengasuh Pondok Pesantren Syabilurrosyad, Malang ini sebelum melantunkan Sholawat Asyghili. Bdo