Jakarta, Nawacita – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Pemerintah terus berupaya agar nelayan menggunakan jaring tangkap ikan yang ramah lingkungan. Menurutnya, upaya Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti yang melarang penggunaan alat tangkap ikan jenis cantrang sejatinya murni dilakukan agar ekosistem laut tak rusak sehingga hasil tangkapan nelayan bisa banyak.
Jokowi juga meminta pengertian para nelayan bahwa dilarangnya penggunaan cantrang ini tidak ada maksud untuk menghambat nelayan untuk mencari ikan. Transisi untuk meninggalkan penggunaan cantrang ke alat yang direkomendasikan KKP harus dilakukan nelayan Indonesia agar tak merusak ekosistem laut Indonesia.
“Arahnya harus ngerti, tidak ada kita namanya ingin menghambat atau merintangi atau tidak membolehkan, enggak ada, tapi arah ke depan para nelayan harus bisa baca ini untuk nelayan kita sendiri,” jelas Jokowi saat menerima perwakilan nelayan-nelayan dari seluruh Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Selasa (8/5/2018).
Jokowi bahkan membantah bila ada unsur kepentingan politik di balik sempat melunaknya Pemerintah terkait penggunaan cantrang. Jokowi juga membantah kebijakan-kebijakan keras yang dibuat oleh Menteri Susi terkait penenggalaman kapal yang melakukan illegal fishing berbau politis.
“Mana sih Bu Susi ada kepentingan politik? Enggak ada, kepentingannya hanya untuk itu. Bahwa banyak kepentingan yang terganggu iya, yang dulu enak, sekarang tidak enak iya, tapi itu yang harus kita kerjakan,” ucap Jokowi.
Jokowi menegaskan, Pemerintah konsisten meningkatkan kesejahteraan nelayan dengan berbagai kebijakan-kebijakan yang dibuatnya. Ia meminta nelayan untuk tak terpengaruh dengan omongan-omongan pihak tertentu bahwa kebijakan yang dibuatnya dipenuhi kepentingan politis.
“Akan terus kita kerjakan, konsisten, tapi nelayan harus nangkap arahnya ke mana sih arahnya untuk kita sendiri, jangan diplintir, ada yang dikompori, sehingga konsistensi kita ke tujuan jadi terbelokkan karena bisa saja ada unsur politik, ada unsur kepentingan-kepentingan, enggakada!” tegas Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta nelayan Indonesia untuk mengenal teknologi sehingga tak tertinggal dengan negara lain dalam menangkap hasil laut yang ada di perairan Indonesia.
“Memang masa depan Indonesia ada di laut, dua per tiga Indonesia itu air, kita harus sadari itu sehingga masa depan kita di air, di laut di samudera. Kalau tidak mulai buat fondasi, melihat ke depan kita, ya tidak akan berkembang ikannya, fondasi ini yang sedang proses kita bangun agar betul memiliki lompatan hasil produksi tangkapan budidaya kita dikerjakan nelayan betul-betul bisa meningkat,” pungkas Jokowi.
oke