Pink Moon hingga ISS, Ini 4 Fenomena Langit Menarik di Bulan April

Pink Moon
Pink Moon
top banner

Jakarta, Nawacita Selama beberapa bulan terakhir, kita berkali-kali disuguhkan fenomena alam menakjubkan, termasuk pemandangan angkasa pada malam hari.

Memasuki bulan April tahun ini, tampaknya alam kembali menyajikan keindahan langit malam. Terlebih, belahan Bumi utara mulai mengalami musim semi, terhitung sejak 21 Maret hingga 21 Juni. Adapun belahan Bumi selatan mengalami musim gugur.

Cuaca pada dua musim itu terbilang cerah. Matahari cenderung memancarkan sinar pada siang hari, sementara rembulan akan kerap muncul berjajar bersama bintang-bintang pada malam hari.

Sejumlah fenomena alam pun diprediksi akan terjadi pada April, setelah Maret dibuka dan ditutup dengan penampakan Blue Moon — dua kali purnama.

Dikutip dari Mother Nature Network, Rabu (4/4/2018), berikut deretan fenomena alam dari langit malam yang terjadi pada April, terlepas dari cuaca di tempat Anda tinggal.

1. New Moon

New Moon atau Bulan Baru diperkirakan muncul pada pertengahan bulan, tepatnya 16 April. Itulah waktu terbaik untuk menyaksikan benda-benda angkasa, seperti galaksi dan gugus bintang.

Hanya beberapa hari kemudian, pada 21 April, dunia merayakan International Astronomy Day.

Dalam ilmu astronomi, Bulan Baru adalah fase bulan pertama, ketika Bulan dan Matahari berada dalam satu garis lurus di antara Matahari dan Bumi. Pada fase ini, piringan Bulan tidak terlihat oleh mata telanjang, kecuali ketika siluet selama gerhana matahari.

2. Stasiun Angkasa Luar Internasional

Jika Anda belum pernah melihat Stasiun Angkasa Luar Internasional meluncur di langit, luangkan waktu beberapa bulan ini untuk mewujudkannya.

Luar biasanya, stasiun itu mampu menangkap cahaya Matahari, sehingga tampak sangat terang di langit malam. Objek ini juga bergerak amat cepat.

Jika ingin coba melihatnya, cara terbaik adalah mengunjungi situs “Spot The Station” milik NASA terlebih dahulu. Di sana, Anda akan dijelaskan mengenai tanggal, waktu dan tempat yang tepat untuk melihat stasiun ruang angkasa tersebut, tentunya berdasarkan lokasi Anda.

Atau bisa juga melalui aplikasi Sky Guide. Aplikasi ini memudahkan Anda dalam memberi informasi tentang semua jenis benda-benda luar angkasa yang melintas di atas kepala Anda.

Stasiun Angkasa Luar Internasional paling baik dilihat sekitar satu jam sebelum fajar dan satu jam setelah matahari terbenam.

3. Hujan Meteor Lyrid (22 April)

Hujan meteor Lyrid, yang tercatat dalam sejarah terjadi setiap 2.600 tahun, akan mencapai puncaknya pada pagi hari 22 April.

Tidak seperti hujan meteor tahunan lainnya, Perseid atau Leonids, Lyrids tidak terlalu terkenal di zaman modern ini. Berkat langit gelap sebelum Bulan Baru, Anda harus melihat setidaknya 10-20 bintang jatuh per jam, selama puncak hujan meteor.

“Fenomena ini diamati pada Rabu pagi lalu di Richmond dan sekitarnya,” tulis seorang jurnalis yang tak disebutkan namanya.

“Dari jam satu sampai jam tiga pagi, bintang meteor itu sepertinya jatuh dari setiap titik di langit, dalam jumlah yang mirip dengan hujan meteor…”, pungkasnya.

4. Pink Moon (29 April)

Meski namanya Bulan Merah Muda atau Pink Moon, bukan berarti satelit alami Bumi ini benar-benar berwarna merah muda.

Menurut The Old Farmer’s Almanac, disebut demikian karena pada April, tanaman phlox mulai bermekaran. Phlox adalah genus dari 67 spesies tanaman tahunan dari keluarga Polemoniaceae.

Mereka kebanyakan ditemukan di Amerika Utara di beragam habitat, mulai dari tundra alpine, hutan, dan padang rumput. Beberapa di antaranya bermekaran di musim semi, yang lain di musim panas dan musim gugur.

Bulan purnama yang terjadi pada April juga dikenal sebagai Sprouting Grass Moon, Egg Moon, dan Fish Moon. Bulan purnama pada April tahun ini akan terjadi pada 29 April sekitar jam 20.58 waktu setempat.

liputan6.com

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here