Harga Cabai Turun di Sumenep

Harga cabai yang turun
Harga cabai yang turun
top banner

Sumenep, Nawacita  – Harga cabai rawit di pasar tradisional Sumenep ‘terjun bebas’. Saat ini harga si ‘biang’ pedas itu hanya Rp 30 ribu per kg.

“Ada penurunan harga yang cukup drastis untuk cabai kecil. Empat hari lalu harganya masih Rp 55 ribu per kg. Hari ini turun menjadi Rp 30 ribu per kg. Berarti ada penurunan harga Rp 25 ribu per kg,” kata Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumenep, Sukaris, Jumat (02/06/2017).

Ia menjelaskan, cabai merupakan salah satu komoditas yang harganya sangat fluktuatif. Pekan lalu harga cabai rawit masih melangit, pekan ini justru turun drastis. Penurunan harga itu juga terjadi pada cabai merah besar. Semula harganya Rp 24 ribu, sekarang menjadi Rp 20 ribu per kg.

“Cabai itu kan salah satu komoditas yang tidak tahan lama. Sangat bergantung pada cuaca dan stok. Kalau cuaca bagus, stok banyak, ya harga bisa turun. Sebaliknya, kalau cuaca hujan terus, banyak cabai busuk sehingga stok menipis, ya harga cabai bisa naik,” ujarnya.

Sementara untuk komoditas bawang, juga mengalami fluktuasi harga. Untuk bawang merah, Jumat ini mengalami kenaikan harga Rp 3 ribu per kg menjadi Rp 27 ribu. Sementara bawang putih justru mengalami penurunan harga Rp 5 ribu per kg menjadi Rp 40 ribu.

“Harga bawang putih ini meskipun mengalami penurunan harga, namun masih tergolong tinggi, karena mencapai Rp 40 ribu per kg. Dan ini terjadi tidak hanya di Sumenep. Di daerah-daerah lain juga sama. Ini bergantung pada stok di daerah yang menjadi sentra penghasil bawang putih,” ujar Sukaris.

Sementara untuk komoditas lain relatif stabil. Beras kualitas medium IR64 Rp 9.500 per kg, dan IR desa Rp 8.500 per kg. Untuk gula pasir dalam negeri tetap Rp 12.500 per kg, dan minyak goreng curah stabil Rp 12.500 per kg.

“Sedangkan untuk komoditas daging harganya juga stabil. Daging sapi Rp 110 per kg, daging ayam broiler Rp 32 ribu per kg, dan daging ayam kampung Rp 70 ribu per kg,” terangnya.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumenep secara rutin melakukan pemantauan harga sembako di dua pasar tradisional, yakni Pasar Anom Baru sebagai pasar induk, dan Pasar Bangkal sebagai pembanding.

Sumber: berita jatim

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here