JAKARTA, NAWACITA – Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti tengah berbahagia lantaran volume ekspor hasil laut Indonesia mengalami peningkatan sebesar 7,34% pada semester I-2016 dibandingkan periode yang sama di 2015.
Kenaikan volume ekspor juga dibarengi dengan kenaikan nilai ekspor sebesar 4,28% menjadi US$ 2,092 miliar atau setara Rp 27,1 triliun (asumsi US$ 1 = Rp 13.000) dari tahun sebelumnya yang mencapai US$ 2,006 miliar.
“Januari-Juni 2016 volume ekspor naik 7,34%. Nilai ekspor naik 4,28%,” terang Susi saat jumpa pers di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (26/8/2016).
Sedangkan volume impor mengalami penurunan sebesar 14,83% dari 154.810 ton ke 131.847 ton. Nilai impor mengalami sedikit kenaikan sebesar 0,11% dari US$ 198,75 menjadi US$ 198,97 miliar. Data tersebut terhitung sejak Januari 2015 hingga Juni 2016.
“Volume impor turun 14,83%, nilai impor naik 0,11%,” ujar Susi.
Negara tujuan ekspor terbesar Indonesia adalah Amerika Serikat dengan nilai transaksi per tahunnya mencapai US$ 825 juta dengan volume 94.397 ton. Kemudian disusul oleh Jepang dengan nilai transaksi US$ 300 juta dengan volume 54.834 ton.
“Negara tujuan ekspor pertama Amerika Serikat US$ 825 juta dengan volume 94.397 ton, kemudian Jepang US$ 300 juta dengan volume 54.834,” tutur Susi.
Sisanya disusul oleh negara-negara di Asia Tenggara dengan total transaksi US$ 271 juta dan volume 134.248 ton per tahunnya. Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan nilai ekspor hasil laut sebesar US$ 5,36 miliar hingga akhir tahun atau naik dibandingkan tahun lalu yang hanya sebesar US$ 3,48 miliar.
“Target akhir tahun nilai ekspor Indonesia US$ 5,36 miliar dibandingkan tahun lalu cuma US$ 3,48 miliar,” tutup Susi.
Sumber : detik.com