Gubernur Koster Luncurkan Domain bali.id, Tonggak Baru Identitas Digital Bali

Denpasar, Nawacita | Pemprov Bali bekerja sama dengan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) dan Universitas Udayana (Unud) meluncurkan domain tingkat dua bali.id di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Denpasar, Kamis (11/12/2025).

Selain menggunakan huruf latin, domain tersebut juga dikembangkan menggunakan aksara Bali (ᬩᬮᬶ.id).

Gubernur Bali Wayan Koster menyebut peluncuran domain beraksara Bali menjadi salah satu upaya menjaga warisan budaya lokal yang mulai ditinggalkan oleh generasi muda. Koster melihat penggunaan aksara Bali saat ini sangat minim hingga membuatnya khawatir warisan budaya leluhur akan ditinggalkan generasi mendatang.

“Nah ini yang membuat satu kekhawatiran buat saya bahwa salah satu warisan adiluhung leluhur kita, yaitu aksara Bali yang paling penting menurut saya di antara banyak warisan itu mulai ditinggal oleh generasi kita, generasi muda terutama,” ujar Koster.

Baca Juga: Gubernur Koster Putuskan Bangun Tangga Alami di Pantai Kelingking

Menurut Gubernur Koster aksara adalah simbol peradaban suatu bangsa. Peradaban ini yang membuat masyarakatnya bisa maju, bergerak dengan tatanannya. Koster kemudian mencontohkan, negara-negara yang mempunyai warisan aksara sendiri seperti China, Jepang, Korea dan negara kawasan Arab, menjadi negara yang maju.

“Saya berterima kasih kepada PANDI yang telah menghadirkan wahana digital yang menghubungkan warisan adiluhur aksara Bali dengan platform global. Ini pertama di Indonesia, dan Bali menjadi contoh,” kata Koster.

Selain sebagai jati diri masyarakat Bali di ranah digital, domain bali.id diharapkan memberi manfaat bagi pelaku UMKM kreatif dan wisata. Situs dengan domain ini diprediksi akan lebih mudah muncul di hasil pencarian global sehingga potensi promosi budaya dan pariwisata Bali makin kuat.

Bagi wisatawan dan pelaku usaha online domain bali.id diharapkan menyederhanakan akses informasi resmi terkait pariwisata budaya layanan dan produk khas Bali. Dengan domain ini bisnis lokal, komunitas budaya, pariwisata hingga layanan publik dapat tampil lebih otentik dan mudah dikenali sebagai bagian dari Bali.

Ketua PANDI, John Sihar Simanjuntak menjelaskan bahwa peluncuran ini merupakan hasil perjuangan tiga tahun dalam proses Label Generation Rules (LGR) agar aksara Bali dapat diadopsi secara resmi secara global. Proses tersebut melibatkan persetujuan dari ICANN, lembaga internasional yang mengatur standarisasi nama domain internet.

Baca Juga: Gubernur Koster: 11 Ribu Rohaniawan Kini Dapat Jaminan Perlindungan Kerja Nonformal

“Inovasi ini bukan hanya alamat internet, tetapi jembatan antara warisan budaya dan kemajuan teknologi. Aksara Bali kini dapat hidup di ruang digital dan dipelajari oleh masyarakat dunia,” ujarnya.

Pada 2026, PANDI menargetkan pembukaan pendaftaran domain bali.id versi latin pada April 2026. John mendorong penggunaan domain aksara Bali secara luas oleh mahasiswa, desa adat, lembaga pendidikan, dan pelaku usaha.

John menegaskan bahwa keberlangsungan aksara Bali berada di tangan masyarakat, terutama generasi muda.

“Selama Bali ada, selama itu pula aksara Bali harus hidup. Kita adalah pewaris peradaban besar ini. Gunakanlah aksara Bali dengan bangga,” ujarnya. nb