Thursday, December 25, 2025
HomeADVETORIALWakil Ketua DPRD Jatim Kawal Penanganan Operasi Balita Bojonegoro Penderita Atresia Ani

Wakil Ketua DPRD Jatim Kawal Penanganan Operasi Balita Bojonegoro Penderita Atresia Ani

Wakil Ketua DPRD Jatim Kawal Penanganan Operasi Balita Bojonegoro Penderita Atresia Ani

Surabaya, Nawacita – Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Sri Wahyuni mengaku lega setelah balita Nazril Izzan Khoirulloh, warga Desa Tapelan, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro usai menjalani operasi di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Jumat (12/9) lalu diperbolehkan pulang. Pasien berusia dua tahun lima bulan, putra pasangan Mochammad Siswanto dan Juli Astutik ini menderita Atresia Ani atau lahir tanpa anus.

“Jadi Sabtu (13/9) sore, pasien sudah diperbolehkan pulang. Saya sempatkan untuk membesuk dan mendoakan agar segera diberikan kesembuhan, walaupun operasinya belum tuntas karena butuh beberapa tahap tindakan,” ujar wanita yang akrab disapa Yuni ini, Senin (15/9).

Politisi Partai Demokrat ini mengaku siap mengawal hingga kesembuhan pasien. Yuni mengaku dirinya mendapatkan laporan bahwa warga di dapilnya (Bojonegoro) mengalami penyakit kelainan bawaan lahir.

- Advertisement -

“Mendapat informasi tersebut saya langsung mengunjungi rumah keluarga pasien untuk mengetahui kronologis awalnya seperti apa. Setelah itu, saya mencoba menyambungkan dengan pihak RSUD Dr Soetomo, Alhamdulillah direspon dan kemarin Jumat dilakukan operasi pelebaran saluran kencing dan anus. Karena sebelumnya sudah pernah dilakukan operasi pembuatan anus,” katanya.

Baca Juga: Fraksi Golkar DPRD Jatim Fasilitasi HIPPI Perkuat Program UMKM

Lebih lanjut Yuni mengungkapkan, karena ini merupakan penyakit kelainan bawaan lahir, operasinya memang harus bertahap. “Insyallah saya siap mengawal pasien,” ungkapnya.

Diketahui, Atresia Ani (tidak memiliki anus) sejak lahir ini menyebabkan pasien yang kini berusia 2 tahun 5 bulan, harus dibuatkan anus. Sejak usia dua hari, Nazril telah menjalani operasi besar di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, lalu dilanjutkan operasi kedua di Kediri saat berusia tiga bulan.

Namun, pascaoperasi, kondisi Nazril semakin kompleks. Ia tidak bisa buang air kecil secara normal dan harus menggunakan kateter secara terus-menerus.

Pascaoperasi pembuatan anus, Nazril justru tidak bisa buang air kecil dan selama dua tahun terakhir, bergantung pada kateter. Ia bahkan telah menjalani kali operasi tambahan karena selang kateternya sering terlepas. adv/bdo

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru