Dewan Pers: Pengaduan Masyarakat Melonjak, Pecahkan Rekor Tertinggi dalam Sejarah
Surabaya, Nawacita | Ketua Informasi dan Komunikasi Dewan Pers, Maha Eka Swasta menyampaikan bahwa pengaduan masyarakat ke Dewan Pers cenderung mengalami peningkatan, pada Juni 2025 jumlah pengaduan yang masuk mencapai 199 aduan sehingga menjadi rekor pengaduan tertinggi.
“Pada Juni 2025, Dewan Pers menerima 199 pengaduan, angka tertinggi yang pernah tercatat,” ucap Maha Eka Swasta saat pra Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang dilaksanakan Perum LKBN ANTARA secara daring, Rabu (23/07/2025).
Hal tersebut menjadi angka yang pernah dalam sejarah Dewan Pers. Selain dikarenakan adanya wartawan yang melanggar Kode Etik Jurnalistik, masyarakat dinilai telah memahami haknya dalam mendapatkan informasi.
“Bisa jadi karena wartawan yang tidak paham Kode Etik Jurnalistik atau warganya yang makin melek literasi,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Mekos memastikan Dewan Pers akan memproses setiap pengaduan yang masuk selama itu merupakan ranah daripada Dewan Pers.
“Dewan Pers akan memproses pengaduan yang ada, ketika ada sengketa berita ini ranah Dewan Pers,” katanya.
Ia menekankan bahwa Kode Etik Jurnalistik menjadi hal penting bagi para wartawan untuk melindungi kemerdekaan pers, menjamin keamanan wartawan dan memastikan hak masyarakat dalam mendapatkan informasi yang kredibel.
“Agar media dapat dipercaya, para wartawan perlu memahami kode etik, yang dikenal sebagai Kode Etik Jurnalistik,” pungkasnya.
Dengan perkembangan media, ancaman hukum terhadap pers menjadi hal yang nyata. Perlindungan hukum, profesionalisme wartawan dan solidaritas media adalah kunci dalam menjaga kemerdekaan pers.
Reporter : Rovallgio
