Jaga Budaya, Cegah Radikal: UNESA Lakukan Pembinaan Karakter di Ngawi

Ngawi, Nawacita.co – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Desa Rejuno, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, melakukan serangkaian kegiatan pembinaan karakter.

Hal tersebut sebagai meneguhkan peran strategisnya dalam penguatan nilai-nilai kebangsaan di akar rumput. UNESA memilih Desa Rejuno ini merupakan salah satu yang menjadi bagian dari tujuh rintisan Desa Pancasila di Jawa Timur.

Wakil Rektor Unesa Bidang Riset, Inovasi, Pemeringkatan, Publikasi dan Science Center, Bambang Sigit Widodo, menegaskan bahwa pembangunan karakter bangsa seharusnya dimulai dari desa.

“Jika desa kuat, maka negara juga kuat. Jika masyarakat desa toleran, maka negara juga toleran,” ujarnya saat kesempatannya menghadiri Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa dalam Implementasi Asta Cita digelar di Aula Balai Desa Rejuno.

Baca Juga: Unesa Bangun Mahasiswa Sehat Jiwa Raga Lewat Sarapan Bergizi

Menurutnya, desa bukan lagi objek pembangunan, tetapi harus menjadi subjek utama dalam proses itu. Ia juga menyampaikan bahwa dua desa di Ngawi—Desa Rejuno dan Desa Widodaren—telah dipilih untuk menjadi bagian dari rintisan Desa Pancasila karena potensi dan kekuatan nilai-nilai lokalnya yang masih terjaga.

Bambang juga menyoroti pentingnya mencegah masuknya paham-paham radikal dan intoleran ke desa. “Peningkatan potensi budaya lokal harus disertai dengan penguatan nilai toleransi. Budaya lokal adalah benteng utama dari perpecahan,” tandasnya.

Dengan menjadikan desa sebagai pusat pengembangan karakter dan budaya, Unesa menunjukkan bahwa perguruan tinggi tak hanya bertugas mencetak lulusan, tapi juga membangun bangsa dari akar yang paling dalam yakni desa.

Reporter: Alus