BPS Ungkap Penyebab Penurunan NTUP Petani Jatim

Surabaya, Nawacita.co – Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Jawa Timur mengalami penurunan sebesar 0,53 persen pada Mei 2025. Penurunan ini mencerminkan kondisi yang kurang menguntungkan bagi sebagian petani di Jawa Timur, terutama di subsektor hortikultura.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, Zulkipli bahwa penurunan NTUP bulan ini terjadi karena harga komoditas hasil pertanian yang dijual petani (It) menurun sebesar 0,35 persen, sementara Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) justru naik 0,18 persen.

“Ketimpangan inilah yang menyebabkan daya tukar petani secara umum menurun,” ujarnya (3/6/2025).

Ia menjelaskan ketika biaya produksi naik namun harga jual hasil tani turun, otomatis petani mengalami tekanan keuntungan. Inilah yang tergambar dalam penurunan NTUP.

Baca Juga: NTP Jatim Maret Sinyal Positif: Petani Hortikultura dan Peternak Makin Untung!

Zulkipli mengatakan jika penurunan tajam di subsektor hortikultura mengindikasikan adanya kelebihan pasokan atau harga jual yang jatuh secara signifikan di pasar. Petani hortikultura, yang sebagian besar menggantungkan pendapatan dari tanaman sayur, buah, dan bunga, kini harus menghadapi kondisi pasar yang tidak stabil.

Zulkipli menyarankan agar pemerintah daerah dan pihak terkait segera memberikan intervensi, baik dalam bentuk subsidi, akses pasar, maupun pelatihan pengelolaan hasil panen.

“Stabilisasi harga dan efisiensi biaya produksi perlu menjadi fokus ke depan agar NTUP bisa kembali menguat, khususnya di subsektor-sektor yang saat ini tertekan,” tutupnya.

Reporter: Alus